Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • TENTANG LDII
    • 8 POKOK PIKIRAN LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • FATWA MUI
    • DAFTAR WEBSITE LDII
    • VIDEO LDII
    • CONTACT
  • JADWAL SHALAT
  • LAIN LAIN
    • KIRIM BERITA
    • HITUNG ZAKAT
    • MATERI WEBINAR DPP LDII
    • SITEMAP
  • RAKERNAS LDII 2023BARU
    • DAFTAR PESERTA TIAP KOMISI
    • DRAFT MATERI RAKERNAS LDII 2023
    • MATERI BIDANG EXPO
    • ACUAN DESAIN GRAFIS
  • HOME
  • ORGANISASI
    • TENTANG LDII
    • 8 POKOK PIKIRAN LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • FATWA MUI
    • DAFTAR WEBSITE LDII
    • VIDEO LDII
    • CONTACT
  • JADWAL SHALAT
  • LAIN LAIN
    • KIRIM BERITA
    • HITUNG ZAKAT
    • MATERI WEBINAR DPP LDII
    • SITEMAP
  • RAKERNAS LDII 2023BARU
    • DAFTAR PESERTA TIAP KOMISI
    • DRAFT MATERI RAKERNAS LDII 2023
    • MATERI BIDANG EXPO
    • ACUAN DESAIN GRAFIS
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Memuliakan Ibu

_admin by _admin
October 18, 2021
in Nasehat
2
Memuliakan Ibu
152
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Oleh: Faizunal A. Abdillah, Pemerhati sosial dan lingkungan – Warga LDII tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.

Dahulu, ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah ﷺ dan bertanya. Sebagian riwayat menyebutkan lelaki itu adalah Mu’awiyah bin Haidah Al Qusyairi. Karena pertanyaannyalah, kemudian menjadi warisan berharga sampai saat ini. Namun, riwayat dari Abu Hurairah berikut ini yang tenar. Sudah tenar, mengusik kesadaran, menghentak pemahaman. Utamanya bagi penekun kehidupan.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ

Dari Abi Hurairah ra. dia berkata; “Datang lelaki kepada Rasulullah ﷺ dan bertanya; “Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak bagi aku untuk berlaku baik kepadanya?” Rasulullah ﷺ menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Rasulullah ﷺ menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Rasulullah ﷺ menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Rasulullah ﷺ menjawab, “Ayahmu.” (HR. Bukhari, Kitab al-Adab no. 5971 juga Muslim, Kitab al-Birr wa ash-Shilah no. 2548)

Dari Mu’awiyah bin Haidah Al Qusyairi radhiallahu’ahu, beliau bertanya kepada Rasulullah ﷺ:

يا رسولَ اللهِ ! مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ : قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أباك ، ثُمَّ الأَقْرَبَ فَالأَقْرَبَ

“Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Rasulullah ﷺ menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Rasulullah ﷺ menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Rasulullah ﷺ menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Rasulullah ﷺ menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad, sanadnya hasan)

Saya sendiri sempat salah kaprah dalam memahami hadits ini. Alhamdulillah, Allah memberi jalan pemahaman yang terang-benderang. Kalau dulu hanya berkutat pada intensitas dan kualitas, kini bisa melihat lebih dalam lagi hal indah dan menawan. Bukan hanya memandang sosok ibu yang berperan besar dalam keberlangsungan kehidupan anak manusia, namun dapat menangkap esensinya dan mengembangkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kemudian memberi rasa dengan merefleksikannya dalam kehidupan. Semangatnya seperti riwayat berikut ini.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ: جَاءَتِ امْرَأَةٌ إِلَى عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، فَأَعْطَتْهَا عَائِشَةُ ثَلَاثَ تَمَرَاتٍ، فَأَعْطَتْ كُلَّ صَبِيٍّ لَهَا تَمْرَةً، وَأَمْسَكَتْ لِنَفْسِهَا تَمْرَةً، فَأَكَلَ الصِّبْيَانُ التَّمْرَتَيْنِ وَنَظَرَا إِلَى أُمِّهِمَا، فَعَمَدَتْ إِلَى التَّمْرَةِ فَشَقَّتْهَا، فَأَعْطَتْ كُلَّ صَبِيٍّ نِصْفَ تَمْرَةٍ، فَجَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَتْهُ عَائِشَةُ فَقَالَ: (وَمَا يُعْجِبُكَ مِنْ ذَلِكَ؟ لَقَدْ رَحِمَهَا اللَّهُ بِرَحْمَتِهَا صبييها) ـ

Dari Anas bin Malik: ‘Datang seorang wanita kepada Aisyah radliyallahu ‘anha (meminta-minta), Aisyah memberinya tiga butir kurma (karena hanya itu yang dimilikinya). Wanita itu memberi masing-masing anaknya satu butir kurma, dan menyimpan sebutir lainnya untuk dirinya sendiri. Setelah kedua anaknya memakan kurma (pemberian Aisyah), keduanya menatap pada ibunya. Sang ibu mengambil kurma (jatahnya) kemudian membelahnya. Ia memberi masing-masing anaknya separuh kurma tersebut. Tak berselang lama, Nabi ﷺ datang. Aisyah menceritakan peristiwa (yang baru saja disaksikannya). Lalu Nabi ﷺ bersabda: “Apa yang mengejutkanmu dari itu? Sungguh Allah telah merahmati ibu tersebut karena kasih sayangnya kepada anaknya.” [HR Bukhari dalam Adab al-Mufrad].

Dalam perjalanannya kemudian, SM Mochtar membantu kita membuka jalan pemahaman. Lewat sebuah komposisi pendeknya, ia berhasil menggambarkan sosok ibu dengan sangat baiknya. Bahkan banyak yang tersentuh karenanya.

Kasih ibu kepada beta/
Tak terhingga sepanjang masa/
Hanya memberi tak harap kembali/
Bagai sang surya menyinari dunia.

Lagu ini sangat indah, menggambarkan bagaimana dedikasi seorang Ibu kepada anak-anaknya. Hampir semua kita menghapalnya. Namun, jangan sampai hanya sekedar hapal. Sebab dari lagu inilah kita bisa belajar apa maksud lain dari sabda Nabi ﷺ di atas. Mengapa seseorang harus memperbaiki hubungan dengan ibu hingga disebut tiga kali? Sebab itu sangat penting. Yaitu agar kita bisa meneladani sikap yang ditunjukkan dalam figur seorang ibu di keseharaian kita. Tidak hanya ihsan; menghormat, berbakti, berbudi yang baik, meramut, menjaganya dan menaatinya. Ada sebuah sikap yang diharap dari itu semua. Yang menyempurnakan. Sikap itu adalah memberi. Ibu adalah simbol memberi, yang tak berbalas dan tak berharap kembali.

Menimbang dan memperhatikan berbagai aspek menyangkut masalah ini, maka dalam sebuah hadits Rasulullah ﷺ menegaskan larangan Allah untuk durhaka kepada seorang ibu.

عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏ “‏ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حَرَّمَ عَلَيْكُمْ عُقُوقَ الأُمَّهَاتِ وَوَأْدَ الْبَنَاتِ وَمَنْعًا وَهَاتِ وَكَرِهَ لَكُمْ ثَلاَثًا قِيلَ وَقَالَ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةَ الْمَالِ ‏”‏ ‏.‏

Dari Mughirah bin Syu’bah dari Rasulullah ﷺ bersabda; “Sesungguhnya Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung mengharamkan kalian berbuat durhaka kepada ibu-ibu kalian, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut sesuatu yang bukan menjadi haknya. Allah juga membenci jika kalian menyerbarkan kabar burung (desas-desus), banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta.” (HR Muslim)

Darinya kita bisa perdalam lagi. Dengan dilarang durhaka dan diperintah untuk berbakti, diharapkan lahirlah bayi memberi. Karena ternyata, dalam keseharian kita lebih suka dengan ”bahasa” meminta daripada memberi. Di rumah kita meminta perhatian pasangan kita, meminta anak-anak memahami kita, meminta pembantu melayani kita. Di tempat kerja, kita meminta bantuan bawahan, meminta pengertian rekan sejawat, dan meminta gaji yang tinggi pada atasan. Di masyarakat, mereka yang mengaku sebagai pemimpin selalu meminta pengertian dan kesabaran masyarakat, meminta masyarakat hidup sederhana dan mengencangkan ikat pinggang. Mengapa kita suka meminta tetapi sulit memberi? Apakah mereka tidak punya Ibu? Inilah persepsi lain dari sekedar berbuat baik dan menghormati Ibu. Yaitu belajar menjadi seorang Ibu dalam kehidupan yang sebenarnya yaitu dengan aplikasi memberi ini. Lihatlah, apakah seorang Ibu perhitungan dalam memberikan kasih sayang? Air susu yang keluar tidak mungkin bisa ditarik masuk kembali.

Memberi tak selalu harus berkaitan dengan uang dan materi. Apalagi bagi mereka yang sudah berusia lanjut. Materi adalah nomor sekian. Ada hal lain yang lebih berarti, seperti yang disampaikan Khalil Gibran dalam karyanya berjudul Pemberian;

Bila engkau memberi dari hartamu, tiada banyaklah pemberian itu.
Bila engkau memberi dari dirimu itulah pemberian yang penuh arti.
…….
Sungguh utama untuk memberi bila diminta,
Namun lebih utama lagi adalah memberi tanpa diminta,
Karena dorongan pengertian.
…….
Seringkali engkau berkata, ” Aku mau memberi, tetapi hanya pada mereka
Yang patut menerimanya “

Pohon-pohon di kebunmu tiada berkata demikian.
Begitupun ternak di padang rerumputan.
Mereka memberi demi kelanjutan hidup sendiri,
Sebab menahan pemberian berarti mati.

Ada banyak sekali kesempatan bagi kita untuk memberi. Anda bisa memberikan perhatian, pengertian, waktu, energi, pemikiran, pujian, dan ucapan terima kasih. Anda bisa memberikan jalan bagi pengendara mobil lain di jalan raya. Anda juga bisa sekedar memberikan senyuman. Hal-hal yang sederhana ini dapat berarti banyak bagi orang lain, seperti yang disabdakan Rasulullah ﷺ kepada seorang pemuda yang akan hijrah dan meninggalkan kedua orang tuanya menangis berikut ini.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ ‏:‏ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ ‏:‏ جِئْتُ أُبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ وَتَرَكْتُ أَبَوَىَّ يَبْكِيَانِ ‏.‏ فَقَالَ ‏:‏ ‏ “‏ ارْجِعْ عَلَيْهِمَا فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا ‏”

Dari Abdillah bin Amr, dia berkata; “Seseorang datang kepada Rasulullah ﷺ dan berkata, “Aku akan berbai’at kepadamu untuk berhijrah, dan aku tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.” Rasulullah ﷺ bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis.” ( HR. Abu Dawud)

Orang yang enggan memberi adalah mereka yang tak pernah belajar dari kehidupan ini. Gambarannya, seperti orang yang tidak pernah punya Ibu. Padahal semua orang dilahirkan lewat seorang ibu. Dan esensi kehidupan adalah memberi. Tuhan sebagai sumber kehidupan adalah Sang Maha Pemberi. Lihatlah, betapa Tuhan telah memberikan segalanya tanpa pilih kasih, tak peduli kita baik ataupun jahat. Inilah unconditional love, sebuah cinta tanpa syarat. Demikian juga dengan seorang Ibu. Oleh karena itu, orang-orang yang berhasil dalam memuliakan ibu, berbakti dengan sebaik-baiknya kepada ibu, ihsan dan istiqomah; mulia juga pada akhirnya. Siapa yang tak mau?

عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” نِمْتُ فَرَأَيْتُنِي فِي الْجَنَّةِ، فَسَمِعْتُ صَوْتَ قَارِئٍ يَقْرَأُ، فَقُلْتُ: مَنْ هَذَا ؟ قَالُوا: هَذَا حَارِثَةُ بْنُ النُّعْمَانِ “. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” كَذَاكَ الْبِرُّ، كَذَاكَ الْبِرُّ “. وَكَانَ أَبَرَّ النَّاسِ بِأُمِّهِ * رواه أحمد

Dari Aisyah, dia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda; “Aku pernah tidur, lalu aku bermimpi diriku berada di Surga. Lalu aku mendengar suara seorang yang sedang membaca (Al Qur’an)”. Kutanyakan, ‘Siapa ini?’ Mereka menjawab, ‘Ini adalah Haritsah bin An Nu’man’.” Rasulullah ﷺ lalu bersabda, “Demikianlah ganjaran dari berbakti, demikianlah ganjaran dari berbakti.” Ia adalah orang yang paling berbakti terhadap ibunya.” (HR. Ahmad).

Comments 2

  1. Ali Sundusin says:
    2 years ago

    Mohon kak admin kasih gambar biar menarik pas bacanya hehe

    Reply
  2. Jaka INOAC says:
    2 years ago

    Berbahagialah yang masih punya ibu,bisa menambah derajatnya didunia dan akherot

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Surahman on Generasi Muda LDII Klaten Raih Medali Perak Olimpiade Sains Quartal Indonesia 2023
  • Erna Yuliaty on Bedah Buku di Ponpes, Dahnil Ingatkan Santri Juga Komponen Pertahanan Negara
  • Pri Adhi joko Purnomo on Di Hadapan 1.000 Santri LDII, Jubir Menhan Ingatkan bahwa Pondok Pesantren adalah Komponen Penting Pertahanan
  • sahrudin udin on Rakerwil LDII DIY 2023, GKR Hemas Ingatkan LDII Ikut Jaga Kondusivitas Pemilu
  • M. Ari Sultoni on Hasoloan Simanjuntak Terpilih Jadi Ketua DPW LDII di Muswil Ke-6 LDII Sumut
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Bupati Halikinnor Apresiasi Kontribusi LDII Kotim Membangun Karakter Generasi Muda

Bupati Halikinnor Apresiasi Kontribusi LDII Kotim Membangun Karakter Generasi Muda

August 2, 2022
Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme, LDII Kotawaringin Timur Peringati HUT RI

Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme, LDII Kotawaringin Timur Peringati HUT RI

August 19, 2022
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

August 2, 2020
Mendikbudristek LDII Gerakan PAUD menuju Indonesia Emas Road to Rakernas LDII 2023

Kemdikbudristek-LDII Dorong Penguatan Pendidikan Karakter, Ini Komentar Ben Kasyafani

October 21, 2023
nilai-nilai kebajikan jamaah ldii jamaah ldii adalah jamaah ldii nilai-nilai kebajikan universal islam jamaah ldii nilai-nilai kebajikan nilai kebajikan nilai nilai kebajikan LDII ldii sesat ldii terdekat ldii tv ldii jakarta ldii menurut mui ldii indonesia ldii 354 ldii aliran sesat ldii logo ldii wikipedia ldii dan nii ldii ngepel ldii adalah aliran sesat ldii bogor ldii quora ldii adalah ldii apa ldii apa itu ldii australia ldii ajaran sesat ldii adalah organisasi ldii aliran islam apa ldii apakah aliran sesat ldii agama apa ldii apakah sama dengan muhammadiyah ldii apakah dilarang ldii ahmadiyah ldii bali ldii berdiri tahun berapa ldii banten ldii bandung ldii batam ldii bali foto ldii bubar ldii bekasi ldii bareskrim ldii balikpapan ldii banjarmasin ldii bogor terkini ldii bermazhab apa ldii banyuwangi ldii ciri ciri ldii cempaka putih ldii cianjur ldii cilacap ldii cirebon ldii cimahi ldii cikarang ldii ciamis ldii cilegon ldii cinunuk ldii ciledug ldii cikarang selatan ldii cibitung ldii cimanggis ldii ceramah ldii depok ldii dilarang ldii di australia ldii dan muhammadiyah ldii didirikan oleh ldii denpasar ldii dilaporkan ldii dilaporkan ke bareskrim ldii dan nu menikah ldii dibubarkan ldii dilarang di indonesia ldii di jerman ldii di pel ldii di malaysia monev ldii ldii muara enim bintang emon ldii cak emir ldii ldii baleendah alamat email ldii matthew 6 17-18 meaning matthew 5 17-18 meaning 17 hours in french leviticus 17 10 meaning aldi fairuz aldi firmansyah aldi firmansyah s.h m.h aldi falentino aldi furniture aldi fahrezi aldi febriansyah aldi frozen aldi firdaus aldi france aldi faldi ferdian aldi futsal aldi fahmi mustofa aldi flyer aldi fire pit ldii golkar ldii garut ldii tidak sesat ldii gresik ldii go id ldii gadingmangu ldii generus ldii gondanglegi ldii gading ldii google golongan ldii galipat ldii gambar ldii gerakan ldii gang ldii ldii harus menikah dengan ldii ldii hari raya kapan ldii hijrah ldii hebat hadits ldii habib ldii hukum ldii menikah dengan nu hukum ldii haji ldii hadis ldii ldii menurut habib rizieq ldii news hari ini logo ldii hd doa sholat hajat ldii tv terbaru hari ini ldii itu apa ldii ikut mazhab apa ldii idul adha 2023 ldii idul adha kapan ldii idul fitri ldii itu aliran apa ldii itu muhammadiyah atau nu ldii imam siapa lapi itb istikharah ldii ldii itu agama apa ldii indramayu ldii idul adha 2022 ldii itu seperti apa ldii jakarta barat ldii jogja ldii jakarta pusat ldii jepang ldii jatim ldii jakarta selatan ldii jember ldii jambi ldii jombang ldii jakarta timur ldii jakarta utara ldii jepara ldii jatibarang ldii kediri ldii khawarij ldii korea ldii kapan lebaran ldii kepanjangan dari ldii kenapa sesat ldii kebon jeruk ldii kbb ldii kudus ldii klaten ldii karawang ldii kediri burengan jawa timur ldii kapan puasa ldii kuningan ldii karanganyar

Ust Ahmad Ali: LDII Konsisten dalam Menjalankan Prinsip Thoharoh dalam Ajaran Syafiiyah

77
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

74
Ponpes Wali Barokah Adakan Asrama Alquran Secara Online Sepanjang Ramadan 1444 H

Ponpes Wali Barokah Adakan Asrama Alquran Secara Online Sepanjang Ramadan 1444 H

74
Gerakan PAUD, LDII, Road to Rakernas LDII 2023, Anak Usia Dini, Pembinaan Karakter, Pendidikan Anak,

Staf Ahli Mendikbudristek Nyatakan SPI LDII Selaras dengan Merdeka Belajar

48
Bantuan Jawa Timur untuk Palestina meluncur

Bantuan Kemanusiaan Warga Jawa Timur untuk Palestina Telah Meluncur

November 29, 2023
GUbernur Jawa Timur dan LDII

LDII Jatim: Harmoni Ulama dalam Bangunan Megah Gedung MUI

November 29, 2023
LDII Klaten

Camat Manisrenggo: Saya Kenal Baik dengan LDII

November 29, 2023
LDIi Pemalang

LDII Pemalang Hadiri Deklarasi Pemilu Damai 2024

November 29, 2023

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Bantuan Kemanusiaan Warga Jawa Timur untuk Palestina Telah Meluncur November 29, 2023
  • LDII Jatim: Harmoni Ulama dalam Bangunan Megah Gedung MUI November 29, 2023
  • Camat Manisrenggo: Saya Kenal Baik dengan LDII November 29, 2023

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • TENTANG LDII
    • 8 POKOK PIKIRAN LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • FATWA MUI
    • DAFTAR WEBSITE LDII
    • VIDEO LDII
    • CONTACT
  • JADWAL SHALAT
  • LAIN LAIN
    • KIRIM BERITA
    • HITUNG ZAKAT
    • MATERI WEBINAR DPP LDII
    • SITEMAP
  • RAKERNAS LDII 2023
    • DAFTAR PESERTA TIAP KOMISI
    • DRAFT MATERI RAKERNAS LDII 2023
    • MATERI BIDANG EXPO
    • ACUAN DESAIN GRAFIS

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.