DPD LDII Jakarta Pusat menggelar pengajian untuk usia nikah. Untuk mendorong pemuda dan pemudi lekas menikah, untuk mengikuti sunnah Rasulullah dan menjaga diri dari pergaulan bebas.
Tak kenal maka tak sayang. Begitu kira-kira yang dipikirkan oleh pengurus DPD LDII Jakarta Utara saat menggelar Pengajian Unik (Usia Nikah). Pengajian ini mempertemukan pemuda-pemudi usia nikah, mulai 19 tahun ke atas di Masjid Al-Muflihun, Podomoro.
Pengajian Unik yang diadakan setiap tahun oleh organisasi kepemudaan LDII Jakarta Pusat tentu berbeda dengan pengajian yang biasa diikuti warga LDII umumnya. Pengajian yang dihelat pada Minggu (8/6) ini dihadiri generasi muda sebanyak 300 orang dari PAC LDII se-Jakarta Pusat. Peserta yang umumnya telah lulus SMA ini, mengikuti acara dengan tertib.
Menurut Bukhory selaku pembina acara, pengajian unik memang perlu diadakan. “Agar pemuda dan pemudi LDII dapat akrab satu sama lain dan tidak berkelompok-kelompok serta menghindari pelanggaran dosa. Saya senang acara ini dapat terwujud dengan bantuan organisasi kepemudaan LDII Jakarta Pusat,” ujar Bukhory. Acara ini diharapkan dapat mempermudah proses taaruf (saling kenal) dan memperluas referensi bagi pemuda-pemudi usia nikah dalam memilih jodoh.
Agar peserta bisa saling kenal, acara dibagi menjadi dua sesi, games google dan pembuatan mading sambil rujakan. Pada sesi pertama, peserta dibagi antara kelompok pria dan wanita dan mereka diberikan borang untuk dapat bertukar informasi. Borang berisi informasi seperti tanggal lahir tertentu, ukuran sepatu, jenis sepeda motor yang dipakai, dan sebagainya. Games tersebut mengharuskan peserta untuk dapat bersosialisasi.
Pada sesi kedua dilanjutkan dengan games pembuatan mading dan rujakan bersama. Peserta dibagi menjadi 10 kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 orang pria dan wanita. Setiap kelompok membuat mading dari majalah bekas dengan tema bebas dan diakhir permainan, setiap kelompok mempresentasikan madingnya masing-masing. Tidak lupa sambil menyaksikan pewakilannya mempresentasikan mading, peserta menyantap rujak bersama. Pada sesi ini cukup meriah karena mading yang dipresentasikan dibawakan dengan “gombalan maut”.
Di akhir acara, panitia melakukan penutupan dengan berfoto bersama. Memang terdapat kekurangan dalam acara. Seperti konten acara yang sedikit berubah beberapa hari menjelang acara. Namun demikian, berkat kekompakan acara dapat berjalan dengan baik. (Choir/LINES)
Insya allah sy org LDII mau mencari jodoh org ldii mencari dunia akherat
Assalamu’alaikum