Sentani (21/8) Pada 15-17 Agustus 2016 sebanyak lima pemuda LDII Kabupaten Jayapura bergabung dengan Tim Ekspedisi 71 Merah Putih Cycloop Climbing 2016 dalam rangka deklarasi kerukunan dan upacara bendera HUT ke-71 RI. Perhelatan yang digelar di puncak gunung Cycloop Papua ini diikuti 52 peserta yang terdiri dari perwakilan pemuda berbagai agama, ormas, dan paguyuban.
Ekspedisi bertemakan “Aksi Pemuda Peduli Kerukunan” yang merupakan pelaksanaan Zona Integritas Kerukunan pada Juni lalu disahkan secara resmi oleh Mentri Agama RI. Selain mengibarkan bendera Merah Putih, ekspedisi ini juga membawa misi mengibarkan bendera kerukunan yang dikukuhkan dengan deklarasi kerukunan pemuda di Puncak Cycloop dengan ketinggian 2.034 meter dari permukaan laut (mdpl). Dalam kesempatan ini Sekretaris LDII Kabupaten Jayapura Desri Eko Winasis menjadi wakil untuk menandatangani deklarasi kerukunan, mewakili seluruh pemuda Islam di Kabupaten Jayapura.
Sebelum berangkat pendakian, sebelumnya para peserta telah mengikuti prapendakian I pada 31 Juli 2016 dan prapendakian II pada 7 Agustus 2016 dengan latihan tracking pendek ke bukit-bukit di kaki gunung sekaligus technical meeting dan pemberian pembekalan fisik, mental, dan perlengkapan. Hal ini dimaksudkan agar peserta sudah terbiasa dengan medan dan lebatnya hutan belantara yang akan dilalui hingga Puncak Cycloop.
Ekspedisi 71 merah putih ini secara resmi dilepas oleh Bupati Jayapura yang diwakili oleh Asisten I Abdul Rahman Basri bertempat di Gedung Tabita Sentani. Dalam sambutanya Abdul menjelaskan sebagai mahluk Tuhan manusia hendaknya hidup rukun, saling bergandeng tangan, dan penuh toleransi walaupun berbeda agama, suku, ras, maupun golongan, “Melalui deklarasi ini kami menyebarkan bibit-bibit kerukunan di Kabupaten Jayapura, Papua, Indonesia, bahkan dunia,” tambahnya.
Pendakian ini dimulai dari Jalan sosial Sentani pukul 10:00 WIT sampai di Puncak Cycloop rombongan pertama pukul 18:30 dan berangsur disusul oleh regu lain sampai regu terakhir tiba pukul 00:15 WIT. Setibanya di puncak tertinggi di Tanah Tabi ini, peserta langsung beristirahat. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari, selain upacara juga diisi materi wawasan kebangsaan, kerukunan, renungan, perdamaian, kemandirian, dan sekolah/cinta alam.
Pada 16 Agustus diadakan upacara pengibaran bendera kerukunan dan deklarasi kerukunan. selanjutnya pada tanggal 17 Agustus diadakan pengibaran dan upacara bendera HUT kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia. Dalam dua kegiatan itu, warga LDII diminta untuk memimpin doa.
Sementara itu Marshall Suebu selaku pembina upacara juga sebagai penggagas ekspedisi ini menjelaskan, pihaknya ingin mengabarkan kepada dunia bahwa Kabupaten Jayapura khususnya dan Indonesia pada umumnya rakyatnya hidup rukun, damai, dan penuh toleransi, rukun dengan sesama, rukun dengan alam.
“Sebagaimana cita-cita luhur para pendiri negeri kita mereka menginginkan bangsa Indonesia dapat hidup rukun dan saling bergandengan tangan dalam Bhineka Tunggal Ika, oleh karena itu deklarasi kerukunan ini salah satunya untuk mempertahankan dan memupuk kerukunan tersebut,” tambah tokoh pemuda Jayapura tersebut.
Sementara itu menurut Desri Eko Winasis, kegiatan ini penting bagi rakyat Kabupaten Jayapura. Ia mengatakan tanpa adanya toleransi dan hidup rukun, maka bisa dipastikan tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan, ekonomi, pendidikan, keagamaan, dan keamanan tidak dapat berjalan dengan semestinya. “LDII senantiasa mendukung kegiatan kerukunan salah satunya misi aksi pemuda peduli kerukunan ini dan terus mendukung kebijakan Bupati Jayapura dalam pencanangan zona integritas kerukunan,” tambahnya. (Desri/LINES Jayapura)