Jakarta (26/4). Aliran selokan atau sungai yang terhambat karena sampah memicu berbagai ragam penyakit dan masalah sosial. Hal itu ditegaskan Ikhsan Destian salah satu anggota Pandawara, kelompok aktivis peduli sampah saat podcast LINES Talk LDII TV beberapa waktu lalu.
Dalam podcast tersebut, Ikhsan menegaskan sungai menjadi tempat sampah terbesar di Indonesia. Berbagai macam sampah baik dari sampah organik, sampah rumah tangga, sampah plastik dan lain-lain sering dijumpai saat mereka melakukan clean up. Bagi Ikhsan saat ini aturan tertulis untuk masyarakat nakal yang masih buang sampah di sungai, sudah tidak mempan, mereka harus mendapat sanksi sosial.
Awal mula ia bersama Pandawara, menaruh perhatian terhadap sampah akibat keresahan yang mereka alami di lingkungan rumah mereka di bilangan Bandung Selatan. Di lingkungan rumahnya, banjir kerap menyapa begitupula kiriman sampah.
Ikhsan dan kawan-kawan tidak tinggal diam, dengan adanya media sosial, mereka memanfaatkan medsos @pandawaragroup, yang berisi konten-konten membersihkan sampah. Aktivitas mereka bergelut dengan sampah dikemas apik untuk menarik perhatian publik. Tidak semata hanya untuk keperluan konten saja, Ikhsan yang juga generasi muda LDII itu berharap bisa menularkan pengaruh positif tersebut kepada anak-anak muda, tak terkecuali pada masyarakat umum.
Grup yang terdiri dari lima pemuda itu telah membersihkan sampah di 215 lokasi. Dari bantaran kali maupun pantai sejak berdirinya pada 2022. Ikhsan bersama para koleganya itu, menjadi salah satu komunitas grup yang memberikan dampak positif, khususnya untuk generasi muda agar peduli terhadap sampah.
Kekhawatiran Ikhsan memang berasalan. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan 35,93 juta ton timbunan sampah sepanjang 2022. Jumlah tersebut naik 22,04% secara tahunan. Pada 2021 timbunan sampah mencapai 29,44 juta ton.
Indonesia masuk dalam peringkat lima besar penghasil sampah terbanyak di dunia, menurut Bank Dunia dalam rilis mereka berjudul The Atlas of Sustainable Development Goals 2023. Artinya adalah Indonesia sudah darurat dalam penanganan sampah. Hal ini tentu perlu mendapatkan perhatian khusus baik dari pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat.