Muna (10/10). Setelah mengarungi lautan selama lima hari, KRI Banjarmasin yang membawa bantuan Ekspedisi Bhakti PMK sampai di Pelabuhan Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara pada pagi hari. KRI yang pernah bertugas dalam operasi pembebasan kapal MV Sinar Kudus dari perompak Somalia ini tidak kesulitan merapat ke pelabuhan.
Namun, kondisi laut sekitar pelabuhan yang sedang surut menyulitkan kapal Landing Platform Dock (LPD) pertama buatan anak bangsa ini membuka gerbang tank deck . Kondisi yang demikian menyulitkan peserta Ekspedisi Kemenko PMK menurunkan barang bantuan. Barang bantuan baru bisa dikosongkan dari lambung kapal sore jam 4.00 WITA.
Dari Kejauhan, memang masyarakat Kota Raha, Kabupaten Muna sudah menyambut kedatangan peserta Ekspedisi Bhakesra ini. Tanpa menunggu lama, Asdep Bidang Pengurangan Risiko Bencana Herbin Manihuruk dan Staf Ahli Bidang Kependudukan Kemenko PMK, Sonny Harry Budiutomo Harmadi memimpin iring-iringan peserta Ekspedisi Kemenko PMK.
Rombongan disambut dengan tarian tradisional khas masyarakat Muna, tari Linda. Tarian ini biasanya dilaksanakan untuk perayaan wanita remaja menjadi dewasa. Adik-adik pramuka juga turut menyambut kedatangan rombongan, dengan yel-yel yang menarik. Mereka melakukan yel-yel itu sambil menuju gedung Galampano Katolalo Raha. Sembari menunggu datangnya Bupati Muna LM Rusman Emba, peserta dijamu makan siang.
Setelah makan siang, Rusman Emba mempersilahkan rombongan menempati kursi yang disediakan di Aula Galampano. Saat berpidato, Rusman Emba bercerita sedikit soal Muna. Kabupaten Muna layaknya pemerintah daerah lain, memiliki program untuk meningkatkan kesejahteraan warganya, mulai dari pengentasan kemiskinan hingga kebijakan tata ruang.
“Sejak tahun 70-an, Kabupaten Muna terkenal sebagai wilayah penghasil kayu jati, namun sekarang kayu jati semakin sedikit dan warga berinisiatif melakukan penanaman pohon jati kembali,” ujarnya.
Pohon jati yang semakin menipis membuat Pemda Kabupaten Muna menggalakman pariwisata sebagai motor penggerak ekonomi. Bahkan, pembangunan bandara diharapkan meningkatkan kunjungan wisatawan.
“Kami turut menggalakan pariwisata Muna, kekayaan laut, dan situs sejarah sesuai arahan Pak Jokowi. Masuknya ekspedisi NKRI memberikan harapan buat kami,” ujarnya.
Senada dengan Emba, Sonny Harry Budiutomo Harmadi mengatakan Ekspedisi PMK sejatinya dapat meningkatkan rasa cinta tanah air bagi masyarakat yang dikunjungi dan peserta ekspedisi. Ekspedisi Bhakti PMK dapat meningkatkan empati bagi peserta yang melihat masyarakat di daerah terpencil, sebaliknya masyarakat yang dikunjungi merasa diperhatikan.
“Kami ingin berdialog dan silaturahim dengan masyarakat setempat juga untuk mengetahui perkembangan masyarakat tersebut,” ujarnya.
Ekspedisi yang membawa bantuan senilai Rp30 miliar ini turut bekerjasama dengan berbagai elemen, seperti Kementerian/lembaga, Dunia Usaha, Ormas Keagamaan, hingga LSM. Mereka tak hanya memberikan bantuan fisik tapi bantuan non fisik seperti pelayanan masyarakat dan pelatihan.
Bantuan LDII Kepada Warga Muna.
LDII memberikan bantuan pakaian barokah, kerudung barokah, mukena, baju koko, perlengkapan sekolah, dan sarung sebanyak 91 dus. Dalam kesempatan itu DPP LDII menyerahkan bantuan tersebut kepada
Sekretaris Daerah Kabupaten Muna, Nurdin Pamone. Menurut Nurdin Pamone, inisiatif LDII turut membantu meringankan pemerintah dalam mendistribusikan barang karena barang bantuan, lewat Pemda Kabupaten Muna akan diserahkanterimakan kepada DPD LDII Kabupaten Muna untuk didistribusikan ke warga sekitar.
“LDII pernah memberikan bantuan dua tahun lalu pada ekspedisi yang sama, kini soal distribusi barang bantuan milik LDII lakukan saja seperti yang sudah-sudah, saya percayakan Kepada LDII setempat untuk didistribusikan kepada warga,” ujar Nurdin Pamone.
DPD LDII Kabupaten Muna membagi bantuan tersebut di Masjid Baitul Izzah, Tiworo Tengah , Kabupaten Muna. Kedatangannya sudah ditunggu oleh Ketua DPD LDII Kabupaten Muna Laode Sabaria. Serah terima bantuan pun dilakukan.
“Ada 11 PC LDII yang tersebar merata di Kabupaten Muna. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami, khususnya kepada warga Kabupaten Muna agar lebih mengenal LDII, selain itu barang bantuan yang kami terima akan didistribusikan secara merata kepada warga sekitar,” ujar La Ode Sabarin.
Dalam menjalankan misinya di Ekspedisi Bhakti PMK, LDII juga turut menyambangi warga-warga di beberapa pulau di Kabupaten Muna. Mereka memberikan tausiyah, siraman rohani, pelatihan membuat video komunitas, dan seminar mengenai etika bermedia sosial yang digaungkan oleh LDII setahun belakangan ini lewat Munas VIII LDII.(khoir/lines)