LDII Banten sebagai ormas yang melaksanakan syiar dakwahnya di sebagian masyarakat pesisir pantai, tentu memiliki kewajiban dalam kepedulian lingkungan, khususnya pada ekosistem pesisir. Selain konservasi mangrove di garis pantai, kegiatan konservasi terumbu karang menjadi perhatian yang tidak kalah sering dilakukan, salah satu diantaranya adalah transplantasi karang.
LDII melalui pembinaan generasi muda yang peduli dengan lingkungan (Biro PKOSB) telah berpengalaman melakukan kegiatan ini sejak tahun 2005 di beberapa spot di selat sunda. Kerjasama ini dilakukan bersama Kementrian Kelautan RI dan Provinsi Banten dan NGO lainnya.
Dalam rangka memperingati HUT-RI ke 73 ini, pada 17 Agustus 2018 dilakukan kegiatan konservasi terumbu karang sebagai upaya kampanye kepada stake holder dalam mendukung upaya pemerintah mengembalikan kejayaan negeri melalui pengelolaan laut yang lestari di perairan Pulau Sanghiang.
Beberapa instansi turut terlibat dalam kegiatan wawasan kebangsaan berbasis lingkungan ini adalah SAKO SPN Banten, Kesbangpol Banten, Kantor Balai Konservasi Kementrian Kelautan Perikanan Labuan.
Metoda konservasi yang digunakan adalah transplantasi karang, yaitu suatu teknik perbanyakan koloni karang secara fragmentasi dengan memanfaatkan reproduksi aseksual. Potongan karang keras dengan ukuran tertentu diambil dari komunitas karang (donor) dan dipindahkan pada subtrat tertentu, misalnya jaring dan pecahan karang, metode rak jaring dan substrat buatan, serta metode substrat alami dan metode beton, selanjutnya patahan karang ini akan tumbuh membesar dan membentuk koloni dan komunitas baru.
Percepatan tumbuhnya luasan terumbu karang akan bermanfaat pada revitalisasi fungsi terumbu karang baik secara ekologi maupun ekonomi. Diantaranya produksi perikanan, dimana per satu kilometer persegi karang, mampu memproduksi 60 hingga 90 ton ikan setiap tahunnya. Selain itu manfaat bagi pariwisata pun memiliki dampak positif yang signifikan.
Rangkaian kegiatan nya adalah upacara bendera bawah laut dengan Sekum DPP LDII, Doddy T Wijaya selaku inspektur upacara dan dilanjutkan dengan kegiatan membangun coral gallery dari bahan baja dan beton yang berfungsi sebagai subtrat tempat tumbuh karang dengan menonjolkan pesan / profil LDII dan memiliki bentuk indah memiliki nilai jual pariwisata.
Hari kemerdekaan sejatinya sebuah peringatan bagi seluruh anak bangsa, marilah kita berikan yang terbaik untuk bangsa, negara, agama dan keluarga dengan cara menerapkan pada diri kita masing-masing sifat rukun, kompak, kerja sama yang baik, jujur, amanah dan mujhid muzhid.
Ayo bersama-sama kita bangkit dan berjuang untuk mengisi kemerdekaan, agar Indonesia jadi bangsa yang bermartabat sebagaimana cita-cita para pendiri bangsa.(rino/lines)