Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • TENTANG LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • 8 BIDANG
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • MENYIKAPI WABAH COVID-19
    • FATWA MUI
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Materi Webinar DPP LDII
  • Home
  • Organisasi
    • TENTANG LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • 8 BIDANG
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • MENYIKAPI WABAH COVID-19
    • FATWA MUI
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Materi Webinar DPP LDII
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Nasional

Pentingnya Bahasa Indonesia dan Pancasila Sebagai Konstruksi Budaya Penguatan NKRI.

_admin by _admin
April 22, 2021
in Nasional
0
Pentingnya Bahasa Indonesia dan Pancasila Sebagai Konstruksi Budaya Penguatan NKRI.
175
SHARES
2.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Jakarta (22/4). Salah satu Ketua DPP LDII sekaligus Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Prof. Dr. Singgih Tri Sulistiyono, M.Hum menjadi salah satu pemateri dalam webinar yang diselenggarakan oleh Pusat Pengkajian Kebijakan Daerah dan Kelembagaan (PPKDK) dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret, pada Kamis (22/4).

Pada webinar tersebut, Prof. Singgih yang merupakan ahli sejarah dari Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro menyampaikan materi tentang ‘Bahasa Indonesia, Pancasila, dan Pondasi Civilization-State’

“Sebetulnya bangsa ini dalam konteks tertentu masih rawan menghadapi ancaman integrasi sehingga mempengaruhi sustainability atau keberlangsungan negara itu sendiri. Oleh sebab itu, konstruksi kebudayaan yang berbasis pada Bahasa Indonesia dan Pancasila itu bisa menjadi dasar untuk kita membangun suatu model negara dengan civilization-state atau negara peradaban,” jelas Singgih pada fokus pembahasan materinya.

Singgih mengemukakan bahwa negara-negara yang disebut civilization-state, yaitu sebuah negara/bangsa yang punya basis kebudayaan untuk menopang dan memperkuat negara itu di dalam menghadapi berbagai ancaman sehingga mereka masih tetap bisa menjaga integrasi kewilayahan atau teritori politik mereka.

Seperti RRC dan Jepang contohnya, kedua negara ini memiliki basis kebudayaan yang sangat kuat. Setelah kolonialisme barat, mereka tetap bisa mempertahankan diri, meskipun telah terjadi bertransformasi dalam pemerintahan mereka dari kekaisaran menjadi republik.

Dalam konteks Indonesia, yang jadi pengikat adalah disamping aspek sejarah sebagai kelompok etnik yang dijajah, kemudian ikatan yang paling kuat adalah cita-cita bersama. Yaitu ingin menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, dan menuju kemakmuran bersama.

Seandainya kalau tidak ada ikatan seperti itu, maka nation-state itu akan berubah menjadi multi ethnic-state. Negara yang bersifat multi etnik, dimana hubungannya sangat renggang, yang akhirnya terjadilah persaingan dan konflik. Tanpa ikatan peradaban, maka nation-state itu akan rapuh.

Karena itu Singgih menyampaikan, “Semestinya Indonesia yang sekarang ini masih nation-state harus melakukan cara-cara tertentu agar bisa mengalami transformasi menuju civilization-state, yang memiliki budaya dan peradaban yang jelas.”

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Bahasa (Indonesia) dan Pancasila sesungguhnya merupakan fondasi peradaban sangat penting untuk diwujudkan dalam konteks civilization-state sebagai basis Indonesia sebagai nation-state.

Sejak dulu Bahasa Indonesia sudah digunakan baik sebagai lingua franca maupun sebagai bahasa intelektual. Yang semakin berkembang, yaitu bahasa menjadi media ekspresi budaya, menjadi  bagian dari identitas kebangsaan dan menjadi sarana persatuan dari berbagai kelompok etnik dan ras yang ada di Hindia Belanda.

Sedangkan peran Pancasila dalam konstruksi keindonesiaan, yaitu sila pertama sebagai pondasi, sila kedua sebagai bingkai, sila kelima sebagai tujuan, dan sila ketiga dan keempat sebagai semangat dan cara untuk mencapai tujuan berbangsa dan bernegara. Yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia dalam rangka mencapai masyarakat yang adil dan makmur.

“Artinya Pancasila harus menjadi sumber rujukan membangun kebudayaan,” kata Singgih.

Karena peran Bahasa Indonesia dan Pancasila merupakan elemen budaya yang sangat penting dalam proses konstruksi dan penguatan Indonesia sebagai civilization-state yang akan mendukung kelestarian nation-state Indonesia. Singgih menegaskan, “Bahasa Indonesia dan Pancasila harus dilestarikan, dikembangkan, sosialisasi lebih luas dan diinternalisasikan kepada generasi muda lewat pendidikan.” (Dita/Lines)

Share this:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram
Tags: bahasaIndonesiaNKRIPancasilaPenguatan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • anake lurah istana on Ikan Mencari Samudera
  • Su Trisno on Kumpul Pemuda LDII Denpasar Pascapandemi, Tingkatkan Kerukunan dalam Latihan Kepemimpinan
  • Su Trisno on Wujudkan Keluarga Bahagia, LDII Gelar Dialog Manajemen Rumah Tangga Modern
  • lurah istana boneka on LDII Ingatkan Generasi Milenial Rentan Paparan Radikalisme Sekaligus Liberalisme
  • Caturwati on LDII Ingatkan Generasi Milenial Rentan Paparan Radikalisme Sekaligus Liberalisme
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Bupati Halikinnor Apresiasi Kontribusi LDII Kotim Membangun Karakter Generasi Muda

Bupati Halikinnor Apresiasi Kontribusi LDII Kotim Membangun Karakter Generasi Muda

August 2, 2022
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

August 2, 2020
Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

December 24, 2020

Prasetyo Sunaryo, Tokoh Pemikir dan Ketua DPP LDII Meninggal Dunia

August 9, 2020
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

72
Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

44
Mengenang KH Kasmudi Asshidiqie, Wanhat DPP LDII yang Rendah Hati

Mengenang KH Kasmudi Asshidiqie, Wanhat DPP LDII yang Rendah Hati

37

Prasetyo Sunaryo, Tokoh Pemikir dan Ketua DPP LDII Meninggal Dunia

32
Sakocab Jakarta Barat Bina Generasi Muda Melalui Lomba Regu Prestasi

Sakocab Jakarta Barat Bina Generasi Muda Melalui Lomba Regu Prestasi

August 10, 2022
Ikan Mencari Samudera

Ikan Mencari Samudera

August 10, 2022
LDII Baros dan Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rumah Warga

LDII Baros dan Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rumah Warga

August 10, 2022
LDII Sleman Bekali Remaja Putri Keterampilan Menjahit

LDII Sleman Bekali Remaja Putri Keterampilan Menjahit

August 9, 2022

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Sakocab Jakarta Barat Bina Generasi Muda Melalui Lomba Regu Prestasi August 10, 2022
  • Ikan Mencari Samudera August 10, 2022
  • LDII Baros dan Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rumah Warga August 10, 2022

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Tentang LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Bidang
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • Menyikapi Wabah Covid-19
    • Fatwa MUI
  • Daftar Website LDII
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Materi Webinar DPP LDII

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.