Melanjutkan posting dari hadits Shohih Bukhori, Kitab Permulaan Wahyu, Bab Permulaan Wahyu.
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ ح و حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنَا يُونُسُ وَمَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ نَحْوَهُ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
Artinya saja tanpa isnad:
Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Rosululloh SAW adalah manusia yang paling lemah lembut, terutama pada bulan Romadhon. Pada bulan tersebut, malaikat Jibril menemui Rosululloh setiap malam dan mengajarkan Quran kepadanya. Maka niscaya Sungguh Rosululloh lebih lembut daripada angin yang berhembus.
Keterangan:
Ada 3 hal yang bisa kita ambil dari hadits tersebut:
- Rosululloh SAW adalah seseorang yang lemah lembut dan memiliki budi pekerti yang mulia
- Pada bulan Romadhon, Rosululloh lebih lemah lembut lagi, karena tahu betapa besar pahala berbuat baik di bulan Romadhon.
- Di bulan Romadhon, Malaikat Jibril mengajarkan Quran kepada Nabi Muhammad setiap malam. Beberapa riwayat lain menyebutkan bahwa kejadian ini terjadi beberapa tahun berturut-turut sebelum Nabi wafat. Seperti kita ketahui, bahwa ayat-ayat Al-Quran diturunkan sepotong-sepotong, ayat demi ayat, dan terpisah-pisah. Pada malam-malam Romadhon itulah, malaikat Jibril mengajarkan kepada Nabi Muhammad bagaimana urutan surat-surat dan ayat-ayat tersebut, dan setelah itu Nabi membacakannya dalam sholat, agar para shohabat bisa mengetahui urutannya dan akhirnya menjadi Al-Quran seperti yang saat ini kita gunakan.