Jakarta (23/12). Untuk menyatukan visi antara pemerintah dan ulama, DPD LDII Kulon Progo menghelat sarasehan di Rumah Makan Pondok Lestari Cafe and Resto, Jalan Tentara Pelajar, Wates, Kulon Progo, DI Yogyakarta. Acara tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu (19/12). Bupati Kulon Progo, H. Sutedjo membuka acara tersebut.
Tidak kurang dari 24 orang tamu undangan dari berbagai instansi pemerintah, DPRD Kulon Progo, dan aparat keamanan menghadiri acara tersebut. Hadir pula beberapa ormas Islam, seperti NU dan Muhammadiyah. Dari kalangan akademisi hadir pula dari IKIP PGRI dan Universitas Cokroaminoto Yogyakarta. Sebagai pemateri, dr. Sri Budi Utami, M. Kes dari Dinas Kesehatan Kulon Progo.
Acara digelar dengan protokol kesehatan yang ketat. Selain jumlah peserta yang dibatasi, setiap tamu yang hadir diukur suhu tubuhnya dan dicatat. Adapun warga LDII secara umum, bisa mengikutinya secara daring via zoom. Tercatat ada lebih dari 10 titik daring dari PC LDII yang tersebar di beberapa wilayah Kabupaten Kulon Progo.
Kegiatan ini merupakan wujud peran LDII dalam membantu pemerintah menghadapi pandemi covid-19, “LDII ingin menjalin silaturrahim, hubungan baik yang erat dengan ormas yang lain. Juga dengan pemerintah kabupaten. Dan acara ini untuk meningkatkan peran nyata LDII dengan ormas lain sehingga bisa bersama-sama membangun ummat. Khususnya dalam menghadapi pandemi ini,” kata Ketua DPD LDII Kulon Progo H. Pandaya.
Bupati Kulon Progo Sutedjo mengapresiasi dan mengapresiasi LDII atas terselenggaranya sarasehan tersebut. “Acara ini sungguh bermanfaat. Bisa kita jadikan sebagai sarana bertukar pendapat, yang nantinya diharapkan bermuara pada pilihan yang baik dan bermanfaat. Semua ini bagian dari ikhtiar kita. Tentunya hasil akhir kepada Allah SWT. Terima kasih kepada LDII. Semoga hasil sarasehan ini bermanfaat utk terselesaikannya pandemi Covid-19 di Kulon Progo,” kata Sutedjo.
Lebih lanjut Sutedjo berpesan kepada semuanya agar tidak berhenti mensosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat.,“Untuk sosialisasi, ini perlu kebersamaan total dari kita. Karena pesan ini tidak boleh hanya berhenti di ruangan ini, tetapi harus sampai kepada semua umat. Maka, peran ulama dan umaro sangat penting untuk menyampaikannya,” papar Sutedjo.
Saat memaparkan materi, Sri Budi Utami dari Dinas Kesehatan Kulon Progo menyampaikan tentang perkembangan pandemi virus corona di Kulon Progo, termasuk tentang vaksinasi dan swab antigen. Selanjutnya adalah sarasehan yang dipimpin moderator Herlambang Dwi Pracoyo dari UCY. Secara bergantian, para hadirin menyampaikan pandangannya.
Dari perspektif pemerintah semua instansi sudah berupaya dan akan terus berupaya untuk membuat kebijakan-kebijakan yang maksimal untuk mendukung penanggulangan covid-19, sesuai situasi dan kondisi di Kulon Progo, termasuk dalam hal vaksinasi. Dan hal ini juga sudah didukung oleh TNI serta Polri dalam penegakannya.
Perlu sinergi (kerjasama) yang harmonis antara ulama dan umaro untuk keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 di Kulon Progo. Dari sarasehan juga dapat disimpulkan tentang perlunya melanjutkan kontribusi nyata ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, LDII, dan ormas lainnya dalam rumah besar MUI untuk bersinergi melanjutkan program pemerintah. Terus diulang dan diterangkan mengingat pentingnya ini. Di antaranya dengan sosialisasi kepada milenial, memerangi hoax tentang Covid-19, lomba-lomba kreasi foto protokol kesehatan, dan pengajian secara online.
Sebagai umat Islam, semua pihak sepakat bahwa harus meningkatkan doa kepada Allah SWT agar pandemi ini segera berlalu. Dua kunci yang lain yaitu menerapkan protokol kesehatan dan meningkatkan imunitas.