Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • Desain IDUL FITRI 2025
  • Nasehat IDUL FITRI 2025Baru
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • Desain IDUL FITRI 2025
  • Nasehat IDUL FITRI 2025Baru
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Pesan Lebaran

September 27, 2010
in Nasehat
A A
0
Pesan Lebaran
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

..wamimmaa rozaqnaahum yunfiquun…dan dari sebagian apa – apa yang Allah berikan kepada mereka (yaitu berupa rejeki) mereka menginfaqkan…(QS a-Baqoroh 3).

Rasanya banyak orang yang tahu ayat itu. Bahkan banyak yang hafal. Luar dalam. Baik arti maupun makna keterangannya. Minimalnya pernah mendengar. Kalau tidak luping, malahan sering kali mendengarnya. Sayang, banyak orang yang belum memahami secara benar dan mendalam ayat yang nyempil itu. Kenapa nyempil? Karena ia ada diujung ayat, dari bagian ayat lain yang panjang, sehingga jarang terperhatikan. Padahal memahami ayat ini menjadikan hidup begitu bermakna. Lega seluas angkasa. Dan sejuk sedalam samudra. Hati nyegoro dan nafas bebas. Pintu menuju kebahagian dan kesusksesan hidup. Kenyataannya, banyak orang yang masih ‘tersiksa’ dengan apa yang disebut memberi atau berbagi. Banyak orang yang masih memiliki internal conflict-pertentangan pribadi, dalam masalah yang satu ini. Tanpa disadari, banyak orang yang masih terpenjara dalam masalah berbagi ini. Walau berulang kali melakukannya, belum menemukan keindahan di dalamnya. Yang ada hanya beban, beban dan beban. Yang terus mendera setiap saat. Belum merasa lepas. Belum merasa puas, ketika kudu melakoni ayat ini. Ada rasa owel, berat hati. Bahkan keluar uneg–uneg, ngedumel, akibat beban ini. Dan boleh dikata, masih banyak orang yang belum merdeka karenanya.

Sebenarnya kita bisa belajar dalam memahami dan memaknai ayat di atas dari kegiatan setiap Idul Fitri. Tengoklah, orang tanpa sungkan dan ragu untuk bersiap menyambut hari raya. Segala makanan disiapkan. Segala jajanan ditampilkan. Seakan tak kenal lelah dan tak kenal ampun. Satu kata yang jadi pegangan: harus ada. Dan di beberapa tempat, bahkan ada tradisi berbagi angpau buat anak – anak kecil. Saya tidak mengerti kenapa banyak orang begitu royal saat hari raya. Tetapi setelah itu, seolah hilang di telan bumi. Kedermawanan hanya tampak dalam sehari saja. Nah, di sela – sela safari kami inilah mengemuka masalah berbagi ini. Artinya permasalahan yang memang dihadapi dalam keseharian pasca maupun pra hari raya, yaitu beratnya berbagi – khususnya terkait masalah infaq. Dari orang – orang dekat disekitar kami sendiri. Namun saya yakin, hal ini juga terjadi di luar sana. Sebab beberapa surat elektronik yang masuk ke box saya, juga menanyakan hal serupa.

Kenapa sih kita mesti berat berbagi? Untuk apa sih membuat susah hidup ini dengan masalah yang satu ini? Itulah kesimpulan akhir saya dari berbagai keluhan dan masukan yang sampai ke saya. Pertama dan yang utama dalam menjawab permasalahan seperti ini adalah kembali pada pemahaman dasar dalam beribadah. Sering kita diberi nasehat, diingatkan bahwa kita beribadah itu modal dengkul. Kita lahir nggak bawa apa – apa dan mati nggak bawa apa – apa. Semua harta adalah pinjaman dari Allah selama kita hidup, sebagai bekal ibadah. Dan Allah akan menukarkan itu semua dengan surgaNya.

Lihatlah kembali firman Allah yang menyentuh berikut ini.
“Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).” (Ali Imron 26 – 27)

Allah berfirman; “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka…” (at – Taubah : 111)

Dengan demikian, konsekuensi logis dari pemahaman modal dengkul seperti ini seharusnya menjadikan kita ringan tangan untuk berbagi. Mari cermati pemahaman Abu Bakar yang menshodaqohkan seluruh hartanya ke Sabilillah. Rasulullah SAW pun tidak melarang. Karena yakin bahwa harta punya Allah dan ia pasrahkan semua kepada Allah. Atau petunjuk Nabi SAW agar menshodaqohkan 1/3 hartanya ke Sabilillah itu sudah cukup banyak. Atau sahabat yang menshodaqohkan kebun terbaiknya di tanah Bairuha sebagai kecintaan dan pemahaman dalam meraih surga tertinggi dengan konsep modal dengkul ini. Boleh terang-terangan maupun samar.

Kedua, kunci dalam pemahaman ayat di atas adalah Firman Allah dalam Surat at-Taghobun ayat 14, “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

Orang sering melupakan ayat ini dan lebih senang berkeluh kesah. Orang lebih suka melampiaskan permasalahan ini dengan cara yang kurang pas. Tentu kita masih ingat cerita sahabat yang hanya bisa sodaqoh sedikit dan dihina orang–orang munafiq seperti diterangkan dalam surat at-Taubah. Prinsip mastatho’na harus disertakan dan dikedepankan di sini agar semua terpelihara dengan baik tanpa merusak, baik diri sendiri maupun system yang ada. Maka bagi orang – orang yang sadar, dengan memiliki pemahaman yang baik, mau infaq banyak, mau infak sedikit tak ada masalah. Mau ditentukan, mau bebas tak ada halangan. Semua ada contohnya, tinggal bagaimana kita memahami dan menerapkannya. Jangan sampai kalah dengan si Burung Merak WS Rendra, yang mengejawantahkan harta benda dunia ini dengan begitu bersahajanya lewat puisinya Makna Sebuah Titipan.

Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan
Bahwa mobilku hanya titipan Nya, bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya
Tetapi, mengapa aku tidak pernah bertanya, mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku?

Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yg bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh Nya?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah,
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja yang melukiskan bahwa itu adalah derita

Ketika aku berdoa, kuminta titipan yg cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta, lebih banyak mobil, lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan.

Seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika:
“aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku” dan
menolak keputusan Nya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…

“Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”

Namun buru – buru setiap kali saya memberikan wejangan, saya ingatkan untuk papan–empan-adepan. Jangan bicara seperti ini di tempat dan waktu yang salah. Tapi siapa tahu waktu dan tempat yang salah? Ah itu, tak penting, yang jelas; buat apa pelit, wong harta itu “hakikinya” bukan harta kita.

Oleh: Ustadz.Faizunal Abdillah

 

Related Posts

Berhenti Berkejaran
Nasehat

Berhenti Berkejaran

May 7, 2025
Di Antara Hammi dan Hazan
Nasehat

Di Antara Hammi dan Hazan

April 28, 2025
Puncak Tangga
Nasehat

Puncak Tangga

April 21, 2025
Wanita yang Jauh Dari Surga
Nasehat

Wanita yang Jauh Dari Surga

April 15, 2025
Unjal Nafas – (Jeda)
Nasehat

Unjal Nafas – (Jeda)

April 14, 2025
Mendengar Sempurna
Nasehat

Mendengar Sempurna

April 7, 2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Angka DH on LDII Cimahi Gelar Seminar Keputrian Tekankan Pentingnya Kesehatan Mental di Era Digital
  • Sudibyo on Perkuat Sinergi, LDII Kalinegoro Jalin Silaturrahim dengan Tokoh Agama dan Pemerintah
  • Al hilal on Perkuat Sinergi, LDII Kalinegoro Jalin Silaturrahim dengan Tokoh Agama dan Pemerintah
  • Barokah electric on Perkuat Sinergi, LDII Kalinegoro Jalin Silaturrahim dengan Tokoh Agama dan Pemerintah
  • Parsito Moharjo on Berhenti Berkejaran
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Inspiratif, Guru SMA Budi Mulia Karawang Raih Penghargaan Internasional di Hardiknas 2025

Inspiratif, Guru SMA Budi Mulia Karawang Raih Penghargaan Internasional di Hardiknas 2025

May 5, 2025
Warga LDII Jakarta Dikukuhkan Sebagai Guru Besar UI

Warga LDII Jakarta Dikukuhkan Sebagai Guru Besar UI

May 7, 2025
Dukung Pembangunan Daerah, LDII Audiensi dengan Pemkab Kulon Progo

Dukung Pembangunan Daerah, LDII Audiensi dengan Pemkab Kulon Progo

May 4, 2025
Perkuat Sinergi, LDII Kalinegoro Jalin Silaturrahim dengan Tokoh Agama dan Pemerintah

Perkuat Sinergi, LDII Kalinegoro Jalin Silaturrahim dengan Tokoh Agama dan Pemerintah

May 6, 2025
Inspiratif, Guru SMA Budi Mulia Karawang Raih Penghargaan Internasional di Hardiknas 2025

Inspiratif, Guru SMA Budi Mulia Karawang Raih Penghargaan Internasional di Hardiknas 2025

5
Berhenti Berkejaran

Berhenti Berkejaran

3
Perkuat Sinergi, LDII Kalinegoro Jalin Silaturrahim dengan Tokoh Agama dan Pemerintah

Perkuat Sinergi, LDII Kalinegoro Jalin Silaturrahim dengan Tokoh Agama dan Pemerintah

3
Ketum DPP LDII Apresiasi Kebijakan Presiden Prabowo Soal Haji

Ketum DPP LDII Apresiasi Kebijakan Presiden Prabowo Soal Haji

3
Ketua Ponpes Minhajurrosyidin Hadiri Peletakan Batu Pertama Ponpes Istiqlal Internasional Indonesia

Ketua Ponpes Minhajurrosyidin Hadiri Peletakan Batu Pertama Ponpes Istiqlal Internasional Indonesia

May 9, 2025
Pemkab Berau Adakan Halal Bihalal Syawal, LDII Hadir Bersilaturahim

Pemkab Berau Adakan Halal Bihalal Syawal, LDII Hadir Bersilaturahim

May 8, 2025
Kemenag Rokan Hulu Apresiasi LDII Dukung Program Penanaman Sejuta Pohon Matoa

Kemenag Rokan Hulu Apresiasi LDII Dukung Program Penanaman Sejuta Pohon Matoa

May 8, 2025
Fokus Konsolidasi Organisasi, Rakorwil LDII Provinsi Riau Gelar Rakorwil Zona 2

Fokus Konsolidasi Organisasi, Rakorwil LDII Provinsi Riau Gelar Rakorwil Zona 2

May 8, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Ketua Ponpes Minhajurrosyidin Hadiri Peletakan Batu Pertama Ponpes Istiqlal Internasional Indonesia May 9, 2025
  • Pemkab Berau Adakan Halal Bihalal Syawal, LDII Hadir Bersilaturahim May 8, 2025
  • Kemenag Rokan Hulu Apresiasi LDII Dukung Program Penanaman Sejuta Pohon Matoa May 8, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • Desain IDUL FITRI 2025
  • Nasehat IDUL FITRI 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.