Berumah tangga tidak menjadi halangan bagi wanita muslimah untuk produktif. Untuk itu, Keputrian LDII Cikampek menghelat seminar Pelatihan Dasar Hantaran dan Cinderamata.
Sebanyak 70 orang Keputrian LDII Cikampek menghadiri seminar kemandirian yang dihelat oleh Penggerak Pembina Generus (PPG) LDII Cikampek di Gedung Serbaguna Majelis Taklim Nasrulloh Kampung Marga Mulya, Kotabaru, Kabupaten Kerawang (25/3).
Dalam perhelatan ini hadir Anggota DPP LDII Bidang Litbang, Iptek, dan Budaya Ilham Erni Suhaina Illham Fadzy alias Ibu Nandang. Ia memberikan materi memanfaatkan barang-barang bekas dari limbah non B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Limbah B3 itu bisa didaur ulang untuk menghasilkan barang yang bernilai ekonomi tinggi.
Menurut Ketua Panitia Acara Rizky Aviani, saat ini kebanyak barang sampah dibuang begitu saja karena bentuknya tidak menarik dan tidak mempunyai nilai jual. Melihat potensi warga LDII, ia menilai bahwa wanita muslimah bisa produktif di rumah meski tengah mengurus anak dan istri. Alasannya, wanita dekat dengan limbah-limbah rumah tangga.
“Ada perempuan, Ibu rumah tangga, berprestasi, bisa membantu suami mencari maisyah. Namun kita jangan sampai takabur. Semoga kita menjadi istri yang sholihah dan taat pada suami dan berbakti pada orang tua. Namun juga menjadi wanita yang super, cerdas, berbakat, dengan senyum yang luar biasa,” ujar Eva
Wanita yang kerap disapa Bunda Eva ini sangat bersyukur kehadiran Ibu Nandang turut meningkatkan kemandirian Keputrian LDII Cikampek. “Kita belajar membuat hantaran nikah dari barang tidak terpakai. Ada dari tutup botol, bungkus kopi, dan barang tidak terpakai lainnya,“ ujarnya.
Dalam pemaparannya Ibu Nandang menjelaskan bahwa keterampilan hanyalah media. Ia menjelaskan, memanfaatkan media hendaknya diniatkan untuk ibadah. Sehingga ketika mengaplikasikannya bisa menyenangkan, menarik, dan ada manfaat yang lebih besar.
“Jadi angel of change dan bidadari perubahan. Perubahan itu indah. Kita berubah, yang biasanya sampah dibuang, ayo manfaatkan sampah sebanyak-banyaknya. Sampah bukan lagi dibuang, tapi dimanfaatkan. Sampah dimanfaatkan bisa menjadi apa saja,” ujarnya.
Memanfaatkan Sampah Menjadi Hantaran
Menurut Ibu Nandang, hantaran adalah segala sesuatu yang dibentuk, ditata, dikemas, dihias, dan diserahkan kepada orang lain dalam keadaan suka maupun duka.
Beberapa jenis hantaran seperti membuat aksesoris berupa pita-pita dan ornament yang disimpan di dalam kado. Lalu bungkus kado berbagai bentuk dari bentuk beraturan dan bentuk tidak beraturan. Ada pula souvenir seni lipat kain tanpa potong. “Selama ada pernikahan bisnis ini akan terus berjalan,” ujarnya.
Mewakili program DPP LDII, Ibu Nandang juga menyosialisasikan Rakernas LDII yang akan dihelat Oktober mendatang. Harapannya semua warga ldii bisa mengaplikasikan quran hadis dalam kehidupan sehari hari terkait lingkungan. Salah satunya mengelola limbah.
Dihadapan peserta, Ibu Nandang menunjukan bahwa limbah bisa menjadi berkah dengan mengubah sampah menjadi nilai tambah. Ia menunjukan kepada peserta beberapa kreasi dari hasil sampah daur ulang. Seperti vas bunga dari tutup botol, bunga plastic, sarung bantal dari plastik, dompet dan berbagai hantaran sampah daur ulang.
“Ada limbah hasil rumah tangga yang tidak bisa diolah karena beracun seperti batu baterai karena ada mercury dan pampers karena ada bacteri e coli. Kita mengelola bahan yang aman seperti plasti, bungkusan yang bisa dimanfaatkan. Ini terkait dengan upaya mencegah perbuatan mubadzir. Perbuatan mubadzir adalah perbuatan setan,” ujarnya.
Agar wanita muslimah bisa produktif, Ibu Nandang mengingatkan peserta untuk mengurangi hal yang kurang bermanfaat seperti berlebihan menonton tv. Apapun kegiatan, perempuan kita dedikasikan untuk pendidikan anak. Ibarat sebuah pepatah, menejalskan bahwa mengajarkan satu pria akan menghasilkan satu pria. Jika mengajarkan satu perempuan akan menghasilkan generasi.(khoir/lines)