Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • TENTANG LDII
    • 8 POKOK PIKIRAN LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • HIMPUNAN KEPUTUSAN MUNAS LDII 2021
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • FATWA MUI
  • VIDEO LDII
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • CONTACT
  • JADWAL SHALAT
  • LAIN LAIN
    • HITUNG ZAKAT
    • MATERI WEBINAR DPP LDII
    • SITEMAP
  • HOME
  • ORGANISASI
    • TENTANG LDII
    • 8 POKOK PIKIRAN LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • HIMPUNAN KEPUTUSAN MUNAS LDII 2021
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • FATWA MUI
  • VIDEO LDII
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • CONTACT
  • JADWAL SHALAT
  • LAIN LAIN
    • HITUNG ZAKAT
    • MATERI WEBINAR DPP LDII
    • SITEMAP
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Ramadhan Ooh Ramadhan

_admin by _admin
August 19, 2009
in Nasehat
0
154
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Menjelang ramadhan ini,kita mulai melihat acara televisi berubah secara serentak…apalagi nanti saat ramadhan tiba,pastilah semua akan menjadi islami…sinetron islami.humor islami,bahkan ngegosippun yang sudah sehari 5 kali akan berubah gosip islami…sepertinya masih ada yang kurang rela  meninggalkan hal-hal yang sia-sia bahkan maksiat meski di bulan suci Ramadhan. Betapa kita cuma menjadikan Ramadhan sebagai bulan yang, menurut istilah seorang pengamat media, Veven Sp. Wardhana sebagai “dalam rangka”, sehingga hanya alim saat di bulan Ramadhan. “Dalam rangka” menghormati bulan Ramadhan, televisi pun berubah jadi “mushola” dengan beragam t ayangan bernuansa islami. Masyarakat kita masih tergantung dengan “dalam rangka”, sehingga hanya bisa masuk dan merasuk dalam tema tertentu saja. Begitu pendapat Direktur Institute for Media and Social Studies Jakarta ini.

Ah, jika dari tahun ke tahun selalu begitu, nggak ada lagi nikmat yang kita reguk dari Ramadhan. Nggak terasa lagi beda yang nyata dan memberi pengaruh besar dalam hidup kita dari “gemerlap” cahaya Ramadhan ini. Malam-malam yang kita lalui nggak terasa lagi syahdu mengharap berkah, rahmat, dan ampunan dari Allah. Bahkan sebaliknya, malam-malam yang kita lalui nggak ada bedanya dengan nuansa pada bulan lainnya. Kelakuan dan kebiasaan kita masih “istiqomah”dengan cara lama sebelum Ramadhan. Cuma bungkusnya aja yang berganti, tapi isinya udah basi. Kalo begitu, rasanya wajar kalo bilang: Ramadhan Is Dead!  seperti dalam bukunya  Shofwan Al Bana .
       Maraknya tayangan televisi di bulan Ramadhan nanti ,seperti tahun-tahun lalu biasanya sangat  memprihatinkan ragam tayangan menjelang berbuka dan pengantar makan sahur yang seolah ?melecehkan' kesucian dari Ramadhan itu sendiri. …banyak becandanya,dan ngurangi kekhusyukan doa dan sholat malam kita.maksudnya sich biar gak ngantuk….tapi ujungnya bikin lupa doa sholat  malam…ya..kan,apalagi anak anak muda.juga tua tua ..hehe…Makanya sebelum masuk ramadhan  kita inget inget dah.
       Mungkin masyarakat kita udah terbiasa dengan humor, sehingga tayangan-tayangan tersebut pun tak sedap dipandang mata kalo nggak nyelipin (sebenarnya bukan nyelipin definisinya, sebab faktanya humor ini jadi mayoritas di acara itu, dan justru ceramahnya yang nyempil). Hmm? acara taushiyah pun berubah jadi sebagai pelengkap acara.Kalo ada program acara yang kerasa kuat pesannya, tapi lagi-lagi dikemas dengan guyon. Kayak  Ceramah Ceria . Sebetulnya nggak masalah juga menyampaikan materi dengan rileks dan ringan, serta mengibur. Boleh jadi itu memang cara efektif untuk menyampaikan pesan kepada kalangan tertentu. Tapi, tentunya nggak elok kalo kemudian jadi kebanyakan guyonnya. Lebih celaka lagi kalo jamaahnya ditanya, Materinya apa tadi??? Lucu! (cuma itu jawaban yang keluar). Ya, sangat boleh jadi, acara ini digelar pun mengikuti selera pasar (logika pengelola media sih dari dulu emang begitu karena sejatinya emang lagi mancing iklan…
Mengapa kita tidak berubah?
       AlvinToffler pernah menyampaikan bahwa: “Perubahan tak sekadar penting untuk kehidupan. Perubahan adalah hidup itu sendiri.”Nah, pertanyaannya kenapa kita masih malas untuk berubah dalam hidup ini? Tentunya berubah ke arah yang baik ya. Karena kalo berubahnya ke arah yang buruk rada gampang. keimanan yang cuma nyangkut di KTP  langsung goyang deh,ngeliat yang asyik asyik…lupa taraweh,lupa iktikaf.lupa tadarus… Lalu rame-rame  deh pada melanggar.Naudzubillah min dzalik,,,
Temen temen,yang saya cintai, menjadi baik itu nggak susah. Asal kita mau dan punya niat tulus untuk mengubah kebiasaan buruk kita. Apalagi kalo kita nyadar bahwa hidup ini cuma sekali, dan sementara pula. Apa yang bakal kita bawa sebagai bekal kalo tiba-tiba besok pagi Allah mengutus Malaikat Izrail membawa surat perintah untuk mencabut nyawa kita? Cuma orang yang nekatz dan nggak tahu diri aja yang berani menghadap Allah dengan bekal amal baik yang minim. Jangan sampe deh ngalamin seperti itu.
Kalo ngomongin soal perubahan, yang dekat dengan kita saat ini dan bisa nyambung, ya tentang Ramadhan. Sebenarnya perintah Allah jelas banget, bahwa diwajibkannya puasa buat kita, kaum mukminin, adalah untuk mendapatkan predikat takwa. Bukan yang lain. Firman Allah Swt:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS al-Baqarah [2]: 183)
Oke, saatnya kita jadikan Ramadhan menjadi momentum perubahan kita menuju level ketakwaan yang lebih tinggi (jangan cuma semangat naikkin level kalo main game neh… hehehe). Yuk, berlomba menjadi yang terbaik. Itu sebabnya ubah kebiasaan, khususnya kebiasaan buruk.
Jangan matikan Ramadhan!
Kalo duluuuu sekali kita rajin teraweh ke mesjid,karena mengejar tanda tangan ustad,kenapa sekarang kita tidak datang,mengharap tanda tangan Allah langsung yang akan menorehkannya dalam buku catatan kita kelak,karena ramadhan ini yang mencatat adalah ALLAH SWT,.Kalau duluuuu sekali kita rajin tadarus,karena target dari sekolah kita,mengapa kebiasaan itu kita tinggalkan??Kalau duluuu sekali kita rajin iktikaf,karena ngarep kumpul temen cabe rawit atau anak  muda yang ngarep cenas doinya dateng……Kenapa sekarang dengan Lillahi taala kita datangi iktikaf,karena tau bahwa yang mencatatkannya adalah yang menjaga hidup kita…Jadi apapun kebiasaan baik kita duluuu….sekali…marlah kita ulang sekarang ini,dengan semangat yang berbeda…
Kalo sekarang Ramadhan tampak seperti mati (karena memang nggak kerasa nuansanya), maka sebenarnya kitalah yang membuatnya mati dan bahkan sudah menguburkannya dalam-dalam.. Padahal, itu cuma diberikan sebulan dalam setahun oleh Allah. Hmm? bener-bener nggak tahu syukur kalau ada yang seperti ini….
Temen temen , mumpung Ramadhan baru akan menjelang, mari kita hidupkan ramadhan,jangan matikan Ramadhan. Karena ia belum akan  mati. Kitalah yang menjadikan Ramadhan mati. Ramadhan akan tetap hidup bersama orang-orang yang merindukannya. Mereka akan tetap bermesraan dengan Ramadhan di setiap detik yang ia lewati, di setiap menit yang ia lalui, dan di setiap malam yang selalu membuatnya terjaga untuk senantiasa mengisinya dengan ibadah. Ramadhan memang tidak akan pernah mati, ia akan hidup terus bersama orang-orang beriman yang mencintainya.
Sekali lagi, jangan kubur Ramadhan. Karena ia masih hidup. Sebaliknya, kita nyalakan semangat dan ceriakan Ramadhan dengan amal sholeh yang berlimpah. Deras mengalir dari setiap ucapan dan perbuatan kita. Agar banjir nikmatnya terasa sampe membekas dalam hidup kita selamanya. Semoga Ramadhan kali ini (dan juga seterusnya) memberikan kekuatan yang besar dalam hidup kita untuk mengubah kebiasaan buruk kita. Berubah menjadi lebih baik. Karena Ramadhan memang belum mati.
Nabi SAW mengatakan "Celakalah orang yang masih menjumpai kedua orang tuanya,tapi dia masuk ke Neraka,Celakalah orang ketika disebut Nama Muhammad tidak bersholawat,dan celakalah orang yang menjumpai Ramadhan tapi masih membawa dosa"

 SELAMAT BERPUASA….

Oleh :Irawan Budi

Share this:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Renol on Inspiratif! Dosen Muda Warga LDII Diundang PBB Bahas Penanganan Bencana
  • Karwandi on LDII Dampingi Kemenag Magelang Sambut Kedatangan Biksu Thailand
  • Caturwati on Para Ibu pun Bisa Kampanye Lingkungan, Begini Caranya
  • Caturwati on Kisah Shanti yang Berhasil Raih Gelar Women International Master Catur
  • Hadi on YPBU Gadingmangu Gelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2023
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Bupati Halikinnor Apresiasi Kontribusi LDII Kotim Membangun Karakter Generasi Muda

Bupati Halikinnor Apresiasi Kontribusi LDII Kotim Membangun Karakter Generasi Muda

August 2, 2022
Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme, LDII Kotawaringin Timur Peringati HUT RI

Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme, LDII Kotawaringin Timur Peringati HUT RI

August 19, 2022
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

August 2, 2020
Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

December 24, 2020
Ponpes Wali Barokah Adakan Asrama Alquran Secara Online Sepanjang Ramadan 1444 H

Ponpes Wali Barokah Adakan Asrama Alquran Secara Online Sepanjang Ramadan 1444 H

74
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

73
Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

44
Mengenang KH Kasmudi Asshidiqie, Wanhat DPP LDII yang Rendah Hati

Mengenang KH Kasmudi Asshidiqie, Wanhat DPP LDII yang Rendah Hati

37
LDII dan Kejati Banten Rencanakan Helat Penyuluhan Hukum

LDII dan Kejati Banten Rencanakan Helat Penyuluhan Hukum

June 3, 2023
Bupati Kediri Lepas 1.345 Jamaah Haji Usai Peroleh Pembinaan

Bupati Kediri Lepas 1.345 Jamaah Haji Usai Peroleh Pembinaan

June 3, 2023
Tingkatkan Mental Semangat Juang Generasi Penerus, PC LDII Weru Gelar Outbound Generus

Tingkatkan Mental Semangat Juang Generasi Penerus, PC LDII Weru Gelar Outbound Generus

June 3, 2023
LDII Dampingi Kemenag Magelang Sambut Kedatangan Biksu Thailand

LDII Dampingi Kemenag Magelang Sambut Kedatangan Biksu Thailand

June 3, 2023

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • LDII dan Kejati Banten Rencanakan Helat Penyuluhan Hukum June 3, 2023
  • Bupati Kediri Lepas 1.345 Jamaah Haji Usai Peroleh Pembinaan June 3, 2023
  • Tingkatkan Mental Semangat Juang Generasi Penerus, PC LDII Weru Gelar Outbound Generus June 3, 2023

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • TENTANG LDII
    • 8 POKOK PIKIRAN LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • HIMPUNAN KEPUTUSAN MUNAS LDII 2021
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • FATWA MUI
  • VIDEO LDII
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • CONTACT
  • JADWAL SHALAT
  • LAIN LAIN
    • HITUNG ZAKAT
    • MATERI WEBINAR DPP LDII
    • SITEMAP

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.