Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • TENTANG LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • 8 BIDANG
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • MENYIKAPI WABAH COVID-19
    • FATWA MUI
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Materi Webinar DPP LDII
  • Home
  • Organisasi
    • TENTANG LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • 8 BIDANG
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • MENYIKAPI WABAH COVID-19
    • FATWA MUI
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Materi Webinar DPP LDII
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Kisah

Sebab, Kesempatan tidak Datang Dua Kali

_admin by _admin
September 17, 2013
in Kisah
1
menyesal
162
SHARES
2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Alkisah, ada seorang anak muda yang hidup menjadi pengembala di desanya. Anak itu berperawakan gagah dan memiliki akal yang melebihi seusianya. Budi pekertinya baik, begitu dengan etika dan gelagat yang ia tunjukkan. Maka, tatkala seorang menteri datang ke desa, penduduk menunjuk anak muda tersebut yang menemani menteri.

Pada awalnya, menteri tersebut meremehkan si anak muda. Bagaimana tidak? Lelaki itu hanya pengembala. Bukan siapa-siapa dan tidak memiliki pangkat. Namun, begitu melihat bagaimana tutur katanya yang begitu santun, serta akalnya yang menawan sang menteri menjadi terkagum. Maka, sang menteri menawarkan pemuda tersebut untuk ikut belajar dengannya. Namun, Pemuda itu menjawab, “Untuk apa? Tak ada gunanya. Di sana ataupun di sini sama saja. Saya masih tetap pintar dibandingkan penduduk desa.”
Sang menteri terdiam. Kemudian, ia berkata,”Mengapa tidak? Saya menjanjikan penghidupan yang lebih baik. Di sini, kamu tak akan jadi apa-apa.” Namun, pemuda itu menyangkal,”Sebab apa Anda bisa berkata itu, Tuan? Saya sudah jadi raja di sini tanpa harus belajar dengan Anda. Kalau benar Anda ingin berikan pengajaran, ambil saja dia,”ujar si pemuda sembari menujuk random ke sekitarnya.

Sang menteri mengikuti arah telunjuk pemuda berada. Jari itu tertuju pada lelaki yang berbaju kumal. Menteri kembali berkata,”Kamu yakin menyerahkan penawaran ini padanya? Kamu tak ingin penghidupan yang lebih baik?” Pemuda itu menggeleng. Lantas, menteri itu menganggukkan kepala. Dengan senyum, ia mendekati lelaki berbaju kumal dan mengajaknya ikut serta. Detik berikutnya, baik menteri dan lelaki berbaju kumal itu sudah menjauhi desa.

Lalu, tibalah pada suatu masa dimana tahun sudah mulai menggerus usia, dan tanah kering sebab panas meranggas. Si pemuda pengembala tengah berada dalam pasar menentukan berapa banyak beras yang di dapat Ibu tua bila Ibu tersebut memberikan satu semangka pada penjual. Adu mulut terus terjadi, sebab tak ada yang mengalah. Sampai, datanglah seorang lelaki mencoba meredam emosi. Dengan cekatan, ia mengambil batu dan kayu. Kemudian, lelaki tersebut meletakkan kayu di atas batu, dengan sama panjang disisi batu yang berlainan.
 
“Untuk apa itu?”ucap pemuda pengembala dengan nada sarkastik. Lelaki tersebut hanya tersenyum tanpa menjawab. Ia lebih memilih untuk meletakkan semangka di salah satu sisi kayu, kemudian meletakkan dua kantung beras di sisinya yang lain. Sesaat, ia terdiam. Lantas, ia mengambil satu kantung lagi dan meletakkannya bersama dua kantung lain. Papan kayu tersebut terlihat sejajar dan pada ketinggian yang sama. Ia tersenyum.

“Nah, ibu dapat 3 kantung beras untuk semangka ini.”ucapnya. Pemuda pengembala merasa tersinggung. Terlihat sudut alisnya bertemu dan nafasnya memburu. Dengan lantang ia berkata,”Sok tahu sekali kamu. Kamu siapa bisa begitu saja menentukan? Apa dasar pemikiranmu!”

Dengan tenang, lelaki tersebut mengambil 1 kantung beras dan meletakkan di sisi kanan  papan kayu. Lalu, ia mengambil kembali 1 kantung beras lain dan meletakkannya di sisi kayu yang lain. Setelahnya, ia berkata,”Lihat, papan kayunya berada pada posisi yang sama, kan? Tinggi dan jajarannya sama. Itu berarti beratnya sama. Coba saya ambil kantung yang di sebelah kiri. Bisa dilihat, papannya akan jatuh di sebelah kanan. Ini sebab berat lawannya kalah. Coba saya letakkan kembali karung ini di tempat tadi. Nah, sejajarkan mereka? Ini karena berat lawannya sama.”

Begitu mendengar penuturan si lelaki, penduduk ber-oh ria. Pemuda pengembala merasa tergerus harga dirinya, sebab dikalahkan pemikiran oleh si lelaki. Maka, iapun membuktikan sendiri dan mulai menimbang menggunakan kayu yang ditopang batu tersebut. Berkali-kali ia mencoba, dan hasilnya selalu sama. Sama seperti perkataan lelaki tersebut.

“Siapa kamu? Kenapa kamu bisa mengalahkan ilmu saya?”tanya pemuda pengembala pada lelaki tersebut. “Saya hanyalah lelaki kumal yang dulu kamu beri kesempatan untuk belajar. Dan atas itu, saya ucapkan banyak terimakasih padamu.”

Ucapan lelaki tersebut membuat si pemuda pengembala lemas. Ia seperti menelan sebongkah batu, dan batu tersebut menghatam jantungnya. “Kamu, yang dungu, bisa sepintar ini. Menteri itu hebat sekali.”ucapnya tertegun. Lelaki itu berkata, “Iya, beliau mengajarkan saya banyak hal,”balas lelaki tersebut. Pemuda pengembala kembali berkata,”Menteri itu, kapan kembali mengawasi desa kita? Aku, aku ingin bertemu dengannya. Meminta pengajaran darinya.”

Si lelaki terdiam sembari menunduk. Lalu, setelah udara melegakan paru-parunya, ia menjawab,”Tuan menteri sudah lama meninggal. Sebagai gantinya, saya yang berkeliling menggantikan beliau…”

Setelah itu, suara lelaki tersebut tak mampu ditangkap pemuda pengembala. Pemuda tersebut sudah lebih dulu tenggelam dalam penyesalannya sendiri.

***

Yap, sepenggal kisah di atas mungkin terlihat absurb. Tapi, paling tidak memberikan sebuah gambaran kepada kita, bahwa kesempatan tak akan terulang lagi untuk kedua kalinya. Kesempatan belajar pada menteri itu ibarat hidayah yang sekarang sudah kita dapatkan. Hidayah ini juga berarti kita diberikan kesempatan oleh Alloh untuk menjadi calon penghuni surga; menjadi makhluk yang dimuliakan oleh Alloh.

Namun, kesempatan yang kita pegang ini, yaitu hidayah, haruslah kita genggam erat. Sebab, sekali saja jemari kita melonggar, kesempatan ini bisa jatuh tercecer bahkan hilang selamanya. Maka, sebagai makhluk yang sudah diberikan kesempatan oleh Alloh ini, kita patut sekali bersyukur, patut sekali mempertahankan hidayah sak pol kemampuan kita. Jangan sampai kita menyesal seperti si pemuda pengembala. Si pengembala sih enak, menyesalnya masih dalam desanya. Fiktif lagi. Lha, kalau kita, hilang kesempatan berarti neraka. Sementara, neraka itu adalah siksaan paling dahsyat yang Alloh janjikan sebagai ganjaran bagi makhluk-Nya yang tidak mau to’at padanya.

Kita tidak ada yang mau masuk neraka, kan? Semua maunya menjadi penghuni surga kan? Maka, genggamlah kesempatan yang ada ini dengan erat. Genggam, bahkan bila darah yang menghiasi tanganmu hanya tinggal semili. Genggam erat, seperti kamu enggan melihatnya terbuang. Sebab, bila jarimu terlonggar sedikit, kesempatan yang kamu genggam ini bisa saja tercecer, bahkan jatuh menghilang.
    
Ingat, ya. Genggam terus hidayahmu. Jangan sampai hidayahmu hilang. (C.id)

Share this:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram

Comments 1

  1. Rini says:
    1 year ago

    Subhanallah,,sampai nangis baca ni cerita…semoga kita semua selalu dalam hidayah ini sampai mati,,amiiiiin

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Mujiarso on Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa
  • Joko Yuliyanto on Diresmikan Wali Kota Gibran Rakabuming, SMA Budi Utomo Ajarkan Materi Bela Negara
  • Sopyan on Masalah Kebangsaan Kian Kompleks, LDII Ajak Berdayakan Juru Dakwah
  • Sopyan on Masalah Kebangsaan Kian Kompleks, LDII Ajak Berdayakan Juru Dakwah
  • Sahrudin on Gudep Sultan Agung Bekasi Bina Generasi Muda Melalui Latihan Kepramukaan
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

August 2, 2020
Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

December 24, 2020

Prasetyo Sunaryo, Tokoh Pemikir dan Ketua DPP LDII Meninggal Dunia

August 9, 2020
Bangga, Generus LDII Raih Award di Konferensi Bergengsi Jepang

Bangga, Generus LDII Raih Award di Konferensi Bergengsi Jepang

March 10, 2021
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

72
Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

44
Mengenang KH Kasmudi Asshidiqie, Wanhat DPP LDII yang Rendah Hati

Mengenang KH Kasmudi Asshidiqie, Wanhat DPP LDII yang Rendah Hati

37

Prasetyo Sunaryo, Tokoh Pemikir dan Ketua DPP LDII Meninggal Dunia

32
Ihsan

Ihsan

June 30, 2022
Badan Kerja Sama Umat Agama Kota Bitung Studi Banding Kunjungi LDII DIY

Badan Kerja Sama Umat Agama Kota Bitung Studi Banding Kunjungi LDII DIY

June 30, 2022
Ponpes Wali Barokah Terima Pembekalan Pengelolaan Perpustakaan dari Disperpusip Jawa Timur

Ponpes Wali Barokah Terima Pembekalan Pengelolaan Perpustakaan dari Disperpusip Jawa Timur

June 29, 2022
LDII Sukoharjo Adakan Fatahillah CUP 2022 Wujudkan Kekompakan dan Kerukunan

LDII Sukoharjo Adakan Fatahillah CUP 2022 Wujudkan Kekompakan dan Kerukunan

June 29, 2022

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Ihsan June 30, 2022
  • Badan Kerja Sama Umat Agama Kota Bitung Studi Banding Kunjungi LDII DIY June 30, 2022
  • Ponpes Wali Barokah Terima Pembekalan Pengelolaan Perpustakaan dari Disperpusip Jawa Timur June 29, 2022

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Tentang LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Bidang
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • Menyikapi Wabah Covid-19
    • Fatwa MUI
  • Daftar Website LDII
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Materi Webinar DPP LDII

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.