Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • TENTANG LDII
    • 8 POKOK PIKIRAN LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • FATWA MUI
    • DAFTAR WEBSITE LDII
    • VIDEO LDII
    • CONTACT
  • JADWAL SHALAT
  • LAIN LAIN
    • KIRIM BERITA
    • HITUNG ZAKAT
    • MATERI WEBINAR DPP LDII
    • SITEMAP
  • RAKERNAS LDII 2023BARU
    • DAFTAR PESERTA TIAP KOMISI
    • DRAFT MATERI RAKERNAS LDII 2023
    • MATERI BIDANG EXPO
    • ACUAN DESAIN GRAFIS
  • HOME
  • ORGANISASI
    • TENTANG LDII
    • 8 POKOK PIKIRAN LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • FATWA MUI
    • DAFTAR WEBSITE LDII
    • VIDEO LDII
    • CONTACT
  • JADWAL SHALAT
  • LAIN LAIN
    • KIRIM BERITA
    • HITUNG ZAKAT
    • MATERI WEBINAR DPP LDII
    • SITEMAP
  • RAKERNAS LDII 2023BARU
    • DAFTAR PESERTA TIAP KOMISI
    • DRAFT MATERI RAKERNAS LDII 2023
    • MATERI BIDANG EXPO
    • ACUAN DESAIN GRAFIS
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Seri Keluarga Bahagia 34

_admin by _admin
March 27, 2012
in Nasehat
0
seri keluarga bahagia 34
152
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Pernah mendengar kisah yang satu ini? Ya, cerita Nashrudin Khoja selalu menarik dan mengundang tawa. Walau begitu, penuh pelajaran di sana – sini bagi penikmatnya. Karenanya saya suka dibuatnya. Dan kali ini ijinkan saya mengutipkannya untuk Anda semua.

Suatu hari ia mengeluh pada istrinya: ”Dulu, waktu baru nikah, setiap kali saya pulang ke rumah, kau membawakan sandal saya, dan anjing kita menyambut dengan gonggongan. Kini terbalik, anjing kita yang membawakan sandal, dan kau yang menggonggong.”

Mendengar kegusaran suaminya, istrinya tak kalah tangkas menangkis: ”Jangan mengeluh suamiku, bagaimanapun engkau tetap mendapatkan pelayanan yang sama: ada yang membawakan sandal dan ada yang menggonggong.” Gubrak..!!!

Menyelaraskan keinginan memang tak mudah. Allah berfirman, “(Maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS An-Nisaa : 19). Ada unsur waktu, kesabaran, pengertian dan ada rasa ewuh – pakewuh/sungkan. Tapi, begitu watak asli terkuak –seiring dengan rasa bosan yang muncul– kecerewetan, ketidaksabaran, dan ketidakbersahajaannya pun mencuat. Begitulah manusia. Cenderung menyukai mengenakan topeng, khususnya bila urusan duniawi jadi tujuan pokok. Beruntung bagi yang melandasi setiap amalannya dengan niat yang benar. Lillahi ta’ala orang bilang. Ikhlas. Seiring sabda Rasulullah SAW; “Janganlah seorang lelaki mukmin membenci seorang mukminah (istrinya), bila ia membenci suatu perangai padanya, niscaya ia menyukai perangainya yang lain.” (HR. Muslim) Termasuk dalam berumah tangga, mendasarinya berdasarkan agama. Bukan lainnya.

Mungkin, topeng itu pula yang membuat kita sering terkecoh. Kita suka melihat yang tampak, bukan bagian yang ”dalam”. Yang tidak tampak. Kita cenderung mencuatkan ego. Akibatnya, seperti dikisahkah Prof. Dr. Muhammad Amin Suma, pengajar di beberapa perguruan tinggi, ada perkawinan yang hanya berumur tujuh hari. Ceritanya, sepasang kekasih telah melakukan pendekatan selama tiga tahun. Si wanita 33 tahun, dan prianya 37 tahun. Cukup matang untuk berumah tangga. Apalagi keduanya sarjana. ”Ternyata, rumah tangga mereka cerai gara-gara soal lampu,” kata Amin. Si wanita, yang selama 33 tahun selalu tidur dalam keadaan terang, menghendaki kamarnya diterangi. Sebaliknya, suaminya bersikukuh harus gelap. Maklum, 37 tahun dia selalu tidur dalam gelap. Kompromi tak bisa dicapai. Mereka pun cerai. ”Padahal, memasang lampu lima watt yang remang-remang kan bisa,” ujar Amin.

Begitulah jika manusia menekankan keinginan sendiri tanpa menimbang perasaan orang lain. Hatinya kopong. Kesetiaan, penghormatan, perhatian, kepedulian, keadilan, kejujuran, semua ditentukan melalui kualitas hati. Tanpa hati yang jernih, seseorang akan sulit menyatakan terima kasih, apalagi berbagi kasih. Masalah rumah tangga memang tak pernah habis dikupas, baik di media cetak, radio, layar kaca, maupun di ruang-ruang konsultasi. ”Dari soal pelecehan seksual, selingkuh, istri dimadu, sampai suami yang tidak memenuhi kebutuhan biologis istri,” ujar seorang penasehat spiritual di Jakarta.

Kebetulan, teman dekatnya punya masalah. Ceritanya, seiring dengan pertambahan usia, plus karier istri yang menanjak, kehidupan perkawinannya malah mengarah adem. Seperti ada sesuatu yang tersembunyi. Keakraban dan keceriaan yang dulu dipunyai keluarga ini hilang sudah. Si istri seolah disibukkan urusan kantor. ”Apa yang harus aku lakukan,” ungkap pria ini. Penasehat spiritual itu menyarankan agar dia berpuasa tiga hari, dan tiap malam wajib salat tahajud. ”Coba lebih mendekat pada Tuhan, insya Allah masalahnya terang. Setelah itu, kamu ajak omong istrimu di rumah,” ia menyarankan.

Oke. Sebuah saran yang mudah dipenuhi. Tiga hari kemudian, dia mengontak istrinya. ”Bagaimana kalau malam ini kita makan di restoran?” katanya. Istrinya tak keberatan. Makanan istimewa pun dipesan, sebagai penebus kehambaran rumah tangganya.

Benar saja. Di restoran itu, istrinya mengaku terus terang telah menduakan cintanya. Ia punya teman laki-laki untuk mencurahkan isi hati. Suaminya kaget. Mukanya seakan ditampar. Makanan lezat di depannya tak disentuh. Mulutnya seakan terkunci, tapi hatinya bergemuruh tak sudi menerima ”pengakuan dosa” itu.

Pantas saja dia selalu beralasan capek, malas, atau tak bergairah jika disentuh. Pantas saja, suatu malam, istrinya pura-pura tidur sembari mendekap handphone, padahal alat itu masih menampakkan sinyal –pertanda baru saja dipakai berhubungan dengan seseorang. Itu pula, antara lain, yang melahirkan kebohongan demi kebohongan.

Tanpa diduga, keterusterangan itu telah mencabik-cabik hati pria ini. Keterusterangan itu justru membuahkan sakit hati yang dalam. Atau, bahkan, lebih pahit dari itu. Hati pria ini seakan menuntut: ”Kalau saja aku tak menuruti nasihatmu, tentu masalahnya tak sepahit ini.”

Si penasehat yang dituding ”ikut menjebloskan dalam duka” meng-kick balik: ”Bukankah sudah saya sarankan agar mengajak istrimu ngomong di rumah, bukan di restoran?” Buat orang awam, restoran dan rumah sekadar tempat. Tidak lebih. Tapi, di mata si penasehat, tempat membawa ”takdir” tersendiri. Sesuai arahan Kanjeng Nabi Muhammad SAW untuk menyelesaikan sesuatunya tetap di rumah.

Dari Amir bin al-Ahwash al-Jusyami ra., bahwasanya ia mendengar Rasulullah SAW bersabda pada waktu haji wada’ setelah memuji dan menyanjung Allah, mengingatkan dan menasehati, “Ketahuilah, saling menasihatilah kalian kepada para wanita dalam kebaikan, karena sesungguhnya mereka adalah tawanan – tawanan (tanggungan) di sisi kalian, kalian sama sekali tidak memiliki apapun dari mereka selain itu, kecuali jika mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Maka jika mereka melakukan itu, pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak membahayakan. Lalu jika mereka taat kepada kalian, maka jangan kalian mencari – cari jalan untuk menyusahkan mereka. Ketahuilah bahwa kalian memiliki hak atas istri kalian, dan istri kalian memiliki hak atas kalian. Hak kalian atas mereka adalah agar mereka tidak menginjakkan siapapun yang kalian tidak suka ke tempat tidur kalian, dan tidak memberikan ijin masuk ke rumah kalian siapapun orang yang tidak kalian suka. Dan ketahuilah hak mereka atas kalian adalah kalian bersikap dan berlaku baik terhadap mereka di dalam memberikan sandang dan pangan.” (Rowahu Ibnu Majah dan at-Tirmidzi, ia berkata, hadits hasan shohih)

Dari Muawiyah bin Haidah, ia menuturkan, saya pernah berkata, ‘Ya Rasulullah apa hak istri terhadap suaminya?’ Beliau SAW menjawab, “Engkau memberinya makan ketika engkau makan, engkau memberinya pakaian ketika engkau berpakaian, jangan kamu memukul wajahnya, jangan pula menjelek – jelekannya, dan jangan kamu mendiamkannya (hajr) kecuali tetap di rumah.” (Rowahu Abu Dawud dan Ibnu Hibban).

Dan, itulah yang terjadi. Keterusterangan itu tak bisa dihapus. Ia telah mencatatkan sejarah tersendiri. Maka, jalan terbaik menyikapinya adalah, seperti dikatakan orang bijak, ”Jangan membiasakan diri melihat kebenaran dari satu sisi saja.”

Kayu telah menjadi arang. Kita tak boleh melarikan diri dari kenyataan, sekalipun pahit. Kepalsuan dan kebohongan tadi, bisa jadi, merupakan bagian dari perilaku kita jua. ”Kita selalu lupa bahwa kita bertanggung jawab penuh atas diri kita sendiri. Kita yang menciptakan masalah, kita pula yang harus menyelesaikannya,” kata orang bijak.

Pahit-getir, manis-asam, asin-hambar, itu sebuah risiko. Memang, kiat hidup itu tak lain adalah piawai dan bijak dalam memprioritaskan pilihan!

Oleh : Faizunal Abdillah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Ari P on LDII Lampung Hadiri Rakor FKUB
  • Sultyant Cilegon Banten on 10 Tahun Sako SPN Membina Anak-anak Muda LDII
  • Sultyant Cilegon Banten on 10 Tahun Sako SPN Membina Anak-anak Muda LDII
  • Sultyant Cilegon Banten on 10 Tahun Sako SPN Membina Anak-anak Muda LDII
  • Agus on LDII Lampung Hadiri Rakor FKUB
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Bupati Halikinnor Apresiasi Kontribusi LDII Kotim Membangun Karakter Generasi Muda

Bupati Halikinnor Apresiasi Kontribusi LDII Kotim Membangun Karakter Generasi Muda

August 2, 2022
Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme, LDII Kotawaringin Timur Peringati HUT RI

Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme, LDII Kotawaringin Timur Peringati HUT RI

August 19, 2022
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

August 2, 2020
Mendikbudristek LDII Gerakan PAUD menuju Indonesia Emas Road to Rakernas LDII 2023

Kemdikbudristek-LDII Dorong Penguatan Pendidikan Karakter, Ini Komentar Ben Kasyafani

October 21, 2023
nilai-nilai kebajikan jamaah ldii jamaah ldii adalah jamaah ldii nilai-nilai kebajikan universal islam jamaah ldii nilai-nilai kebajikan nilai kebajikan nilai nilai kebajikan LDII ldii sesat ldii terdekat ldii tv ldii jakarta ldii menurut mui ldii indonesia ldii 354 ldii aliran sesat ldii logo ldii wikipedia ldii dan nii ldii ngepel ldii adalah aliran sesat ldii bogor ldii quora ldii adalah ldii apa ldii apa itu ldii australia ldii ajaran sesat ldii adalah organisasi ldii aliran islam apa ldii apakah aliran sesat ldii agama apa ldii apakah sama dengan muhammadiyah ldii apakah dilarang ldii ahmadiyah ldii bali ldii berdiri tahun berapa ldii banten ldii bandung ldii batam ldii bali foto ldii bubar ldii bekasi ldii bareskrim ldii balikpapan ldii banjarmasin ldii bogor terkini ldii bermazhab apa ldii banyuwangi ldii ciri ciri ldii cempaka putih ldii cianjur ldii cilacap ldii cirebon ldii cimahi ldii cikarang ldii ciamis ldii cilegon ldii cinunuk ldii ciledug ldii cikarang selatan ldii cibitung ldii cimanggis ldii ceramah ldii depok ldii dilarang ldii di australia ldii dan muhammadiyah ldii didirikan oleh ldii denpasar ldii dilaporkan ldii dilaporkan ke bareskrim ldii dan nu menikah ldii dibubarkan ldii dilarang di indonesia ldii di jerman ldii di pel ldii di malaysia monev ldii ldii muara enim bintang emon ldii cak emir ldii ldii baleendah alamat email ldii matthew 6 17-18 meaning matthew 5 17-18 meaning 17 hours in french leviticus 17 10 meaning aldi fairuz aldi firmansyah aldi firmansyah s.h m.h aldi falentino aldi furniture aldi fahrezi aldi febriansyah aldi frozen aldi firdaus aldi france aldi faldi ferdian aldi futsal aldi fahmi mustofa aldi flyer aldi fire pit ldii golkar ldii garut ldii tidak sesat ldii gresik ldii go id ldii gadingmangu ldii generus ldii gondanglegi ldii gading ldii google golongan ldii galipat ldii gambar ldii gerakan ldii gang ldii ldii harus menikah dengan ldii ldii hari raya kapan ldii hijrah ldii hebat hadits ldii habib ldii hukum ldii menikah dengan nu hukum ldii haji ldii hadis ldii ldii menurut habib rizieq ldii news hari ini logo ldii hd doa sholat hajat ldii tv terbaru hari ini ldii itu apa ldii ikut mazhab apa ldii idul adha 2023 ldii idul adha kapan ldii idul fitri ldii itu aliran apa ldii itu muhammadiyah atau nu ldii imam siapa lapi itb istikharah ldii ldii itu agama apa ldii indramayu ldii idul adha 2022 ldii itu seperti apa ldii jakarta barat ldii jogja ldii jakarta pusat ldii jepang ldii jatim ldii jakarta selatan ldii jember ldii jambi ldii jombang ldii jakarta timur ldii jakarta utara ldii jepara ldii jatibarang ldii kediri ldii khawarij ldii korea ldii kapan lebaran ldii kepanjangan dari ldii kenapa sesat ldii kebon jeruk ldii kbb ldii kudus ldii klaten ldii karawang ldii kediri burengan jawa timur ldii kapan puasa ldii kuningan ldii karanganyar

Ust Ahmad Ali: LDII Konsisten dalam Menjalankan Prinsip Thoharoh dalam Ajaran Syafiiyah

77
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

74
Ponpes Wali Barokah Adakan Asrama Alquran Secara Online Sepanjang Ramadan 1444 H

Ponpes Wali Barokah Adakan Asrama Alquran Secara Online Sepanjang Ramadan 1444 H

74
Gerakan PAUD, LDII, Road to Rakernas LDII 2023, Anak Usia Dini, Pembinaan Karakter, Pendidikan Anak,

Staf Ahli Mendikbudristek Nyatakan SPI LDII Selaras dengan Merdeka Belajar

48
Siapkan Generasi Unggul, PAC LDII Kaliabang Tengah Gelar Festival Anak Sholeh

Siapkan Generasi Unggul, PAC LDII Kaliabang Tengah Gelar Festival Anak Sholeh

December 1, 2023
Bupati Arif Sugiyanto Isi Tausiah Kebangsaan LDII Kebumen

Bupati Arif Sugiyanto Isi Tausiah Kebangsaan LDII Kebumen

December 1, 2023
Ini Dia Pesan Kapolda Jatim pada LDII Terkait Pemilu 2024

Ini Dia Pesan Kapolda Jatim pada LDII Terkait Pemilu 2024

December 1, 2023
10 Tahun Sako SPN Membina Anak-anak Muda LDII

10 Tahun Sako SPN Membina Anak-anak Muda LDII

December 1, 2023

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Siapkan Generasi Unggul, PAC LDII Kaliabang Tengah Gelar Festival Anak Sholeh December 1, 2023
  • Bupati Arif Sugiyanto Isi Tausiah Kebangsaan LDII Kebumen December 1, 2023
  • Ini Dia Pesan Kapolda Jatim pada LDII Terkait Pemilu 2024 December 1, 2023

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • TENTANG LDII
    • 8 POKOK PIKIRAN LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • FATWA MUI
    • DAFTAR WEBSITE LDII
    • VIDEO LDII
    • CONTACT
  • JADWAL SHALAT
  • LAIN LAIN
    • KIRIM BERITA
    • HITUNG ZAKAT
    • MATERI WEBINAR DPP LDII
    • SITEMAP
  • RAKERNAS LDII 2023
    • DAFTAR PESERTA TIAP KOMISI
    • DRAFT MATERI RAKERNAS LDII 2023
    • MATERI BIDANG EXPO
    • ACUAN DESAIN GRAFIS

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.