Pagi : 38-39 celcius
Siang : 40-43 celcius
Malam : 34-35 celcius
Suhu di Madinah
Pagi : 35-36 celcius
Siang : 40-41 celcius
Malam : 33-35 celcius
Sumber: www.makkahweather.com
Suhu Makah-Madinah 43 Derajat
MAKAH- Suhu di dua kota suci Islam, Makah dan Madinah, saat ini mulai turun. Pada Rabu (19/9/2012) siang antara pukul 12.00-15.00, suhu ”hanya” berkisar 43 derajat celcius, lebih dingin hampir lima derajat dibanding pekan-pekan sebelumnya.
Pada dini hari, suhu di kedua kota itu berkisar 26-27 derajat. Sedangkan pagi hari antara pukul 06.00-09.00, suhu berkisar 35-36 derajat. Suhu Makah dan Madinah sudah melewati puncak panas yang terjadi Juli-Agustus lalu bersamaan dengan musim kurma matang. Pada bulan itu, panas biasanya bisa mencapai 50
derajat. Buah kurma hanya bisa matang dalam suhu sangat panas.
Meski tak lagi terlampau panas untuk ukuran Arab Saudi, bagi para calon jamaah haji Indonesia yang mulai 21
September ini bertolak ke Makah dan Madinah, suhu tersebut bisa menjadi kendala. Dibanding Indonesia, suhu Makah dan Madinah jauh lebih panas. Suhu di Kota Jakarta misalnya, Rabu (19/9) kemarin berkisar 23-34 derajat, Semarang 24-33 derajat, Surabaya 25-34 derajat, Makassar 24-34 derajat, dan Medan 24-33 derajat.
”Ketika tiba di Arab Saudi, para calon jamaah haji harus bersikap bijak. Jangan terlalu banyak melakukan aktivitas di luar hotel atau pemondokan,” ujar Dirjen Pembinaan Gizi Kementerian Kesehatan, dokter Slamet Riyadi, ketika meninjau persiapan katering dan pemondokan di Makah dan Madinah, kemarin. Slamet meninjau persiapan akhir katering bersama Direktur Pelayanan Haji Kementerian Agama Sri Ilham Lubis, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Saerozi Dimyati, dan sejumlah pejabat lain.
Menurut Slamet, tahun ini sekitar 52% calon jamaah haji reguler dari total 194.000 calhaj memiliki masalah
kesehatan, antara lain mengidap diabetes, penyakit kardiovaskular atau jantung, stroke, dan darah tinggi.
Dalam kondisi tertentu, panas ekstrem bisa memicu serangan stroke. Karena itu, dia meminta jamaah untuk selalu menjaga kesehatan selama di Makah dan Madinah.
”Sengatan panas matahari yang ekstrem bisa memicu terjadinya stroke, apalagi jika ditambah dengan tekanan
emosional yang tinggi. Karena itu, jamaah harus benar-benar bisa menjaga diri. Caranya, selama di Makah dan Madinah tidak terlalu banyak beraktivitas di luar ruang, banyak-banyak minum air putih, dan istirahat cukup,” jelasnya.
Jamaah yang ingin melaksanakan shalat arbain di Masjid Nabawi, Madinah, tidak perlu risau dengan suhu panas
tersebut. Sebab, jarak pemondokan dengan masjid amat dekat. Nyaris tidak ada yang di atas 500 meter jauhnya.
”Kalau untuk ibadah, seperti shalat di masjid, harus. Yang mesti dikurangi itu aktivitas di luar ruangan yang tidak
perlu. Misalnya belanja berjam-jam sampai kepanasan,” kata Slamet.
Namun suhu panas ini tidak berlangsung terus-menerus hingga puncak haji atau wukuf 25 Oktober mendatang. Berdasarkan prakiraan cuaca yang dimuat laman www.makkahweather.com, suhu akan terus turun hingga ke kisaran 36 derajat mendekati masa wukuf. (DPP KIM LDII)