LDII
No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Sejarah
    • Motto
    • Visi & Misi
    • Tujuan
    • AD/ART
    • 8 Bidang
  • Maklumat
    • Menyikapi Wabah Covid-19
    • Fatwa MUI
  • Kegiatan Nasional
    • Materi Rakernas LDII 2018
    • Materi Munas VIII LDII 2016
    • Materi Rapimnas LDII 2014
    • Gallery
  • Website LDII
    • Wilayah Indonesia Barat
    • Wilayah Indonesia Tengah
    • Wilayah Indonesia Timur
  • Contact Us
Subscribe
LDII
  • Home
  • Organisasi
    • Sejarah
    • Motto
    • Visi & Misi
    • Tujuan
    • AD/ART
    • 8 Bidang
  • Maklumat
    • Menyikapi Wabah Covid-19
    • Fatwa MUI
  • Kegiatan Nasional
    • Materi Rakernas LDII 2018
    • Materi Munas VIII LDII 2016
    • Materi Rapimnas LDII 2014
    • Gallery
  • Website LDII
    • Wilayah Indonesia Barat
    • Wilayah Indonesia Tengah
    • Wilayah Indonesia Timur
  • Contact Us
No Result
View All Result
LDII
No Result
View All Result
Home Wawasan Tahukah Anda

Tahukah Anda, Berlebihan Saat Belanja Termasuk Gangguan Mental?

by Admn
Februari 23, 2021
in Tahukah Anda
0
Tahukah Anda, Berlebihan Saat Belanja Termasuk Gangguan Mental?

dok: pawel/unsplash

169
SHARES
2.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (23/02). Punya rasa terobsesi membeli sesuatu dengan frekuensi checkout keranjang belanja online shop yang sering? Atau bahkan berbelanja hanya untuk menghilangkan stres dan letih? Ternyata kedua ciri di atas adalah bagian dari karakter pengidap gangguan belanja kompulsif atau compulsive buying disorder (CBD).

Gangguan ini ditandai dengan perilaku membeli secara berlebihan dan berlanjut yang dapat berkonsekuensi buruk bagi seseorang. Seperti halnya sifat addicted (kecanduan), gangguan kompulsif ini biasanya muncul bersamaan dengan beberapa penyakit mental lain yaitu gangguan makan, cemas, bosan, marah, dan depresi. Yang mana, saat seseorang merasa cemas hanya bisa diatasi dengan euforia setelah berbelanja. Namun setelahnya, malah merasa menyesal dan bersalah. Dan hal ini bisa terulang kembali.

Sebuah penelitian menjelaskan, barang yang dibeli oleh pengidap gangguan kompulsif biasanya tidak terkategori mahal, akan tetapi pembelian dilakukan dalam jumlah yang banyak sehingga pengeluaran menjadi tidak terkendali.

Karakteristik Pengidap Gangguan Kompulsif

Karakteristik yang dimiliki pengidap gangguan kompulsif yaitu:

  • Obsesi untuk selalu berbelanja di setiap waktu.
  • Barang yang dibeli pada akhirnya tidak digunakan sama sekali.
  • Merasa senang dan puas setelah berbelanja, sering kali melewati ketetapan batas anggaran yang sudah dibuat.
  • Berbelanja sebagai solusi dari melepas stres dan letih. Bahwa keinginan untuk berbelanja dipicu oleh emosi negatif yang sedang kita rasakan.
  • Sadar bahwa kebiasaan buruk ini akan berdampak pada masalah pemborosan dan keuangan, tapi tetap dilakukan secara berulang.

Sebelum berbelanja barang yang sebenarnya tidak butuhkan, biasanya sering menghabiskan waktu mencari informasi terkait barang tersebut. Hal itu bisa disebabkan hanya mengikuti dorongan hati tanpa melakukan pertimbangan, sehingga mungkin saja yang terjadi adalah barang yang sudah dibeli belum sempat digunakan, sudah berhasrat untuk belanja lagi.

Hal-hal yang dapat memicu gangguan CBD yaitu, self esteem atau harga diri berdasarkan kepercayaan diri yang rendah, tingkat kecemasan yang lebih tinggi dari umumnya orang, sikap perfeksionis dalam memenuhi ekspektasi diri, berfantasi bahwa masalah pada dirinya selesai dengan berbelanja, tidak terkendali, cenderung bergantung pada orang lain, memiliki kebutuhan akan pujian, membutuhkan solusi dari masalah, dan lain-lain.

Mengutip Psychology Today, perawatan yang harus diambil saat mengidap gangguan kompulsif ini adalah bagaimana mengatasi emosi yang mendasari kecanduan tersebut. Terapi kognitif-perilaku adalah salah satu jawaban mengatasi CBD, karena bertujuan untuk mengubah pola pikir dan respons kita dari negatif menjadi positif. Usaha lain yang dapat kita lakukan yaitu menyingkirkan sumber dana yang mudah diakses seperti mobile banking atau e-wallet, kartu ATM, dan melakukan belanja dengan teman atau kerabat. Terakhir, menemukan cara yang bermakna untuk menghabiskan waktu luang kita selain berbelanja, seperti muhasabah diri, memperbanyak amalan, dan mendekatkan diri kepada Allah. (Nisa/LINES)

Share this:

  • WhatsApp
  • Telegram
  • Surat elektronik
Tags: BelanjaGangguan MentalkesehatanMentalTahukah Anda

Related Posts

Main Game Online Selama Pandemi Berdampak Gaming Disorder? Simak Disini!
Tahukah Anda

Main Game Online Selama Pandemi Berdampak Gaming Disorder? Simak Disini!

Februari 24, 2021
Sampah Rumah Tangga Tidak Hanya Jadi Kompos, Lalu?
Tahukah Anda

Sampah Rumah Tangga Tidak Hanya Jadi Kompos, Lalu?

Februari 23, 2021
Sejarah Pohon Kurma dan Awal Perkembangannya
Tahukah Anda

Sejarah Pohon Kurma dan Awal Perkembangannya

Agustus 10, 2020
Si Renyah Viral Garlic Bread
Tahukah Anda

Si Renyah Viral Garlic Bread

Agustus 5, 2020
Nasi Mentai Sedikit Tapi Mengenyangkan?
Tahukah Anda

Nasi Mentai Sedikit Tapi Mengenyangkan?

Juli 27, 2020
Tren Karumeyaki, Camilan Ringan dari Jepang
Tahukah Anda

Tren Karumeyaki, Camilan Ringan dari Jepang

Juli 26, 2020

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Agustus 2, 2020
Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

Desember 24, 2020

Prasetyo Sunaryo, Tokoh Pemikir dan Ketua DPP LDII Meninggal Dunia

Agustus 1, 2020
Wapres RI Dukung Keberlanjutan Program-Program LDII

Wapres RI Dukung Keberlanjutan Program-Program LDII

September 4, 2020
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

56
Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

44

Prasetyo Sunaryo, Tokoh Pemikir dan Ketua DPP LDII Meninggal Dunia

27
Ketua Umum DPP LDII Prof. Dr. Ir. KH Abdullah Syam Meninggal Dunia

Ketua Umum DPP LDII Prof. Dr. Ir. KH Abdullah Syam Meninggal Dunia

26
FPSI Buka Peluang Tulis Sejarah LDII Tabanan

FPSI Buka Peluang Tulis Sejarah LDII Tabanan

Maret 4, 2021
FKUB Tabanan: LDII Berkontribusi Positif dalam Kerukunan Antar Umat Beragama

FKUB Tabanan: LDII Berkontribusi Positif dalam Kerukunan Antar Umat Beragama

Maret 4, 2021
DPD LDII Sukabumi Bina Generasi Muda Dengan Hafalan Al-Qur’an

DPD LDII Sukabumi Bina Generasi Muda Dengan Hafalan Al-Qur’an

Maret 4, 2021
Silaturrahim LDII Rembang dengan Bupati: Jaga Kerukunan

Silaturrahim LDII Rembang dengan Bupati: Jaga Kerukunan

Maret 2, 2021
LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

Berita/Artikel Terkini

FPSI Buka Peluang Tulis Sejarah LDII Tabanan

FPSI Buka Peluang Tulis Sejarah LDII Tabanan

Maret 4, 2021
FKUB Tabanan: LDII Berkontribusi Positif dalam Kerukunan Antar Umat Beragama

FKUB Tabanan: LDII Berkontribusi Positif dalam Kerukunan Antar Umat Beragama

Maret 4, 2021

Navigasi Laman

  • Home
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Sitemap

Kategori Berita/Artikel

Kirim Berita via Telegram

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Sejarah
    • Motto
    • Visi & Misi
    • Tujuan
    • AD/ART
  • Maklumat
    • Menyikapi Wabah Covid-19
    • Fatwa MUI
  • Kegiatan Nasional
    • Materi Rakernas LDII 2018
    • Materi Munas VIII LDII 2016
    • Materi Rapimnas LDII 2014
    • Gallery
  • Website LDII
    • Wilayah Indonesia Barat
    • Wilayah Indonesia Tengah
    • Wilayah Indonesia Timur
  • Contact Us
  • Sitemap

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
loading Batal
Tulisan tidak terkirim - cek alamat surel Anda!
Cek surel gagal, silahkan coba kembali
Maaf, blog Anda tidak dapat berbagi tulisan lewat surel.