Jakarta (3/8). Fenomena Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) dan kasus kekerasan terhadap anak dan remaja masih menjadi permasalahan besar di dunia. Forum Generasi Penerus Remaja Jakarta Utara bekerja sama dengan DPD LDII Kota Jakarta Utara menggelar talkshow bertajuk ‘Generasi Penerus Merdeka, Bebas Kekerasan Seksual’ di area masjid Al-Akbar PC LDII Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Sabtu (22/7).
Ketua DPD LDII Kota Jakarta Utara yaitu Pudya Sanjaya yang mengatakan, “Kegiatan ini sangatlah positif bagi remaja LDII, karena kami haruslah mempersiapkan diri sebaik mungkin menghadapi kemerosotan moraltermasuk kekerasan seksual.”
Menurut laporan United Nation Children’s Fund (UNICEF) kasus kekerasan remaja di dunia mencapai 120 juta kasus. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) mencatat kasus yang terjadi pada anak mencapai 7.000 kasus pada 2021. Sedangkan hasil Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja tahun 2019 (SPNHAR 2018) oleh KPPPA menunjukkan satu dari 17 anak lelaki dan satu dari 11 anak perempuan pernah mengalami kekerasan seksual. Pada 2015, Indonesia masuk dalam lima besar negara dengan populasi LGBT setelah Cina, India, Eropa dan Amerika Serikat.
Fakta dan data tersebut menjadi pembahasan dalam acara yang dihadiri sekitar 285 peserta itu. Praktisi psikologi juga sebagai Anggota Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan DPP LDII Nana Maznah Prasetyo juga mengatakan, setiap diri manusia punya “lingkaran tak terlihat”. Lingkaran itu berupa batasan-batasan yang tidak boleh dicampuri orang lain atau mencampuri orang lain. Sehingga membuat diri sendiri atau orang lain merasa aman dan nyaman. “Jangan sampai orang lain melewati batasan yang kita miliki,” ujarnya.
Nana sangat mengapresiasi kegiatan yang diadakan Forum Generus Remaja Jakarta Utara itu, “Kegiatan ini sangatlah baik untuk remaja sebagai suplemen menjaga diri dan membentengi diri, karena kita tidak bisa menutup mata hal ini dapat terjadi kepada siapapun, dimanapun dan kapanpun. Semoga DPD LDII di wilayah lain bisa mengikuti jejak Jakarta Utara mengadakan Talkshow atau Seminar dengan topik seperti ini,” ungkapnya.
Dokter spesialis Andrologi yang juga anggota Departemen Pengabdian Masyarakat DPP LDII Lutfi Hardiyanto beberapa faktor penyebab seseorang menjadi LGBT, yaitu keluarga, genetik, akhlak, moral, pergaulan dan lingkungan. “Dari faktor tersebut, sedini mungkin perlu diantisipasi,” ujar Lutfi.
Menurutnya, fenomena tersebut marak karena para pelaku LGBT juga mencari pengikut. “Dalam menghadapi LGBT, kita harus mempunyai kepedulian terhadap sekitar. Kalau memang sudah terlihat ada gelagat mengarah kesana, maka nasehati atau laporkan ke orang yang tepat dan kompeten untuk menanganinya,” ujarnya.
Ia berpesan kepada para peserta dan remaja umumnya bahwa perlu membekali diri dengan keimanan, “Kaum muda memang salah satu target dari LGBT untuk mencari pengikutnya, harus bekali diri dengan keimanan dan ketakwaan yang tinggi. Selain itu remaja harus tahu tentang LGBT juga cara menghindarinya.”
Salah satu peserta yang ditemui, Salsabila mengatakan acara tersebut menarik, “Alhamdulillah selain dapat ilmu yang bisa dibawa pulang banyak hadiah dan doorprize juga. Kami dapat insight tentang kiat-kiat membentengi diri sendiri dari kekerasan seksual, selain itu dapat pengetahuan mengenai LGBT, cara menghindarinya dan cara menyikapinya ketika di sekitar kita ada LGBT,” ujarnya.
Ketua Forum Generus Remaja Jakarta Utara Hilman Nur Faizi menjelaskan, tujuan talkshow itu, agar para remaja cermat menghadapi kerusakan akhir zaman dan menyikapinya. “Isu ini memang lagi tren dan menurut kami teman-teman butuh materi itu. Kami juga berharap memberi bekal terhadap para remaja sehingga cermat menangani maupun menghindari hal-hal yang menjurus ke ranah kekerasan seksual.”
Alhamdulillah, semoga Allah paring selamat aman lancar barokah terhadap semua seluruh Generus.
Alhamdulillah jazakumullohu khoira.