Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • TENTANG LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • 8 BIDANG
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • MENYIKAPI WABAH COVID-19
    • FATWA MUI
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Materi Webinar DPP LDII
  • Home
  • Organisasi
    • TENTANG LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • 8 BIDANG
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • MENYIKAPI WABAH COVID-19
    • FATWA MUI
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Materi Webinar DPP LDII
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Teror di Negeri Ini

_admin by _admin
April 21, 2011
in Nasehat
0
Teror di Negeri Ini
152
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Nasruddin  sedang  bersungut-sungut terhadap dirinya sendiri. Melihat gelagat itu kawan setianya bertanya apa yang ia risaukan. Begitu beratkah masalah yang dihadapinya?
Padahal biasanya dia selalu bisa menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya dengan jitu, walau penuh aroma canda.
Nasruddin berkata, “Ahmad yang  goblok  itu  selalu  menabok punggung  saya  setiap
kali  ia melihat saya. Padahal saya tidak suka diperlakukan begitu. Maka, hari ini saya menaruh satu dinamit di bawah jaket  saya.  Kalau  kali ini ia menabok saya, ia akan kehilangan tangannya!”

Lelucon di atas sangat mengena, baik untuk bahan tertawaan atau untuk kita pahami sebagai bahan pembelajaran bersama. Bahwa
dalam kehidupan ini, tidaklah mungkin merugikan orang lain tanpa  merugikan  dirinya sendiri. Demikian juga sebaliknya, tidak mungkin membantu  orang  lain  tanpa  membantu  diri sendiri.  Makanya Allah selalu mengingatkan dengan indah dalam firmanNya: “Barangsiapa yang beramal baik, maka bermanfaat untuk dirinya, dan barangsiapa yang beramal jelek, maka berat atas dirinya. Dan Tuhanmu tidaklah pernah menganiaya terhadap seorangpun hambaNya.” (QS  Fushilat : 46)

Sehari setelah membaca cerita Nasruddin di atas, saya terkejut luar biasa demi mendengar  berita bom bunuh diri di Masjid Ad-dzikra Mapolresta Cirebon.  Di Masjid. Di markas Polisi lagi. Kalau dulu sasaran ledakkannya di tempat – tempat ‘maksiat’, sekarang sudah masuk ke wilayah suci pelaku itu sendiri. Sebuah pukulan telak buat institusi yang bernama islam. Sebuah penodaan terhadap kesucian agama sebagai jalan kedamaian. Sebuah pelecehan terhadap rumah ibadah
yang selama ini diagungkan sebagai rumah Allah. Sandaran nurani. Hati jadi pilu. Tak ada kata tepat yang bisa mewakili ungkapan hati waktu itu, kecuali hanya frustasi – kebodohan yang telah meraja. Runtuh sudah bangunan logika bermasyarakat dan bernegara.

Kolam kebencian memang tak bertepi. Jurang gelap dendam selalu dalam dan tak kenal dasar. Semakin dimasuki semakin kelam. Semakin diselami semakin  menjadi. Apalagi ditaburi dengan bumbu kebodohan yang
meraja, adalah paduan yang sempurna. Klop. Kebenaran menjadi milik diri sendiri. Selanjutnya hukum seolah berpindah tangan, aturan menjadi monopoli dan norma cuma penghias belaka.  Tuhan seolah menjelma dalam diri manusia di bumi memberikan titah tak terbantah. Perbedaan diberangus. Keberagaman dibinasakan. Tidak sesuai berarti harus disingkirkan, bagaimanapun caranya. Sunnguh sebuah anomaly – pemahaman yang menyesatkan.  Memilih hukum hanya yang sesuai dan sejalan dengan alam pikirannya. Dan urat dadanya dipenuhi dengan kebanggaan berlebih. Akhirnya, ketika ketemu jalan buntu perjuangan – karena tak kunjung ada hasil sesuai keinginannya – yang ada hanya rasa frustasi dan menghukum diri sendiri. Bunuh diri pun menjadi sebuah pilihan.

Perbedaan memang mempunyai factor besar dalam hidup ini. Siapapun yang bisa mengelola perbedaan dengan baik maka dia akan berhasil. Barangsiapa yang bisa menghormati perbedaan dia akan mulya. Namun ketika memandang perbedaan sebagai kendala dan hambatan, maka dia akan terjebak dalam lingkaran setan kesesatan. Karena itu berarti melawan hukum Allah di bumi ini. Perhatikanlah ada siang – ada malam, ada lelaki – ada perempuan, ada naik ada turun, ada bukit, ada lembah dan ada iman ada kafir. Tidaklah mungkin seluruh bumi ini iman semua, kecuali sehabis banjir Nuh. Namun toh akhirnya kembali menuju kesetimbangan.

Oleh:Ustadz.Faizunal Abdillah

Share this:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram
Tags: ldiiTerror

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Mujiarso on Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa
  • Joko Yuliyanto on Diresmikan Wali Kota Gibran Rakabuming, SMA Budi Utomo Ajarkan Materi Bela Negara
  • Sopyan on Masalah Kebangsaan Kian Kompleks, LDII Ajak Berdayakan Juru Dakwah
  • Sopyan on Masalah Kebangsaan Kian Kompleks, LDII Ajak Berdayakan Juru Dakwah
  • Sahrudin on Gudep Sultan Agung Bekasi Bina Generasi Muda Melalui Latihan Kepramukaan
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

August 2, 2020
Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

December 24, 2020

Prasetyo Sunaryo, Tokoh Pemikir dan Ketua DPP LDII Meninggal Dunia

August 9, 2020
Bangga, Generus LDII Raih Award di Konferensi Bergengsi Jepang

Bangga, Generus LDII Raih Award di Konferensi Bergengsi Jepang

March 10, 2021
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

72
Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

44
Mengenang KH Kasmudi Asshidiqie, Wanhat DPP LDII yang Rendah Hati

Mengenang KH Kasmudi Asshidiqie, Wanhat DPP LDII yang Rendah Hati

37

Prasetyo Sunaryo, Tokoh Pemikir dan Ketua DPP LDII Meninggal Dunia

32
Ihsan

Ihsan

June 30, 2022
Badan Kerja Sama Umat Agama Kota Bitung Studi Banding Kunjungi LDII DIY

Badan Kerja Sama Umat Agama Kota Bitung Studi Banding Kunjungi LDII DIY

June 30, 2022
Ponpes Wali Barokah Terima Pembekalan Pengelolaan Perpustakaan dari Disperpusip Jawa Timur

Ponpes Wali Barokah Terima Pembekalan Pengelolaan Perpustakaan dari Disperpusip Jawa Timur

June 29, 2022
LDII Sukoharjo Adakan Fatahillah CUP 2022 Wujudkan Kekompakan dan Kerukunan

LDII Sukoharjo Adakan Fatahillah CUP 2022 Wujudkan Kekompakan dan Kerukunan

June 29, 2022

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Ihsan June 30, 2022
  • Badan Kerja Sama Umat Agama Kota Bitung Studi Banding Kunjungi LDII DIY June 30, 2022
  • Ponpes Wali Barokah Terima Pembekalan Pengelolaan Perpustakaan dari Disperpusip Jawa Timur June 29, 2022

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Tentang LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Bidang
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • Menyikapi Wabah Covid-19
    • Fatwa MUI
  • Daftar Website LDII
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Materi Webinar DPP LDII

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.