Lamongan (16/10). DPD LDII Kabupaten Lamongan menghelat seminar kewanitaan bertajuk “Wanita LDII Protektif dan Produktif di Masa Pandemi”. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Al Karim Sugio, Lamongan ini, menghadirkan pakar kesehatan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Jawa Timur, Heris Setiawan Kusumaningrat, Sabtu (16/10).
Seminar kewanitaan yang diikuti 60 peserta, mulai dari tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC) hingga Dewan Pimpinan Daerah (DPD) se-Kabupaten Lamongan ini, dibuka secara langsung oleh Narti Abdul Rouf, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Lamongan.
GOW Lamongan yang baru dikukuhkan pada 22 Juli 2021, telah banyak melaksanakan program pengabdian, seperti pencegahan stunting. GOW merupakan organisasi yang berperan dalam pengembangan perempuan dalam memperjuangkan peningkatan kualitas dan wawasan kaum perempuan, dengan jumlah organisasi yang bernaung sejumlah 59.
Dalam kesempatan itu, Narti mengatakan, tanpa perjuangan seorang wanita, Lamongan tidak bisa berkembang. Untuk itu, GOW hadir membantu Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk mencapai kejayaan.
“GOW bukan hanya sekedar kumpul-kumpul tapi take and give, saling memberi, saling menerima ilmu dari berbagai macam organisasi. Harapannya, GOW juga dapat menjadi sarana silaturahmi bagi semua organisasi wanita,” jelas Narti.
Lebih lanjut, Narti memaparkan, GOW Lamongan memiliki program unggulan untuk berkontribusi kepada masyarakat, yakni perempuan dapat berperan untuk bursa usaha di sektor UMKM yang ada di Lamongan.
“Untuk itu, GOW memberdayakan peran perempuan yang mempunyai bakat profesional yang tinggi dalam bidang pengolahan pangan atau usaha apapun,” tambahnya.
Acara ini merupakan upaya mendukung pemerintah dalam menuntaskan kemiskinan ekstrim di Lamongan. Harapannya, wanita LDII tetap produktif sehingga roda ekonomi tetap berjalan dan bisa berkontribusi membantu Kabupaten Lamongan.
“Saya yakin wanita LDII itu mampu, apalagi basicnya di bidang kemasyarakatan dan keagamaan, sehingga bisa mewarnai Lamongan. Harapannya wanita LDII mempunyai program-program yang bisa membawa bagaimana kesegaran dan kesejukan untuk berdampingan langsung dengan pembangunan di Kabupaten Lamongan,” ujar Narti.
Meski Lamongan berada di level 1 penerapan PPKM, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan tidak boleh lengah dalam menerapkan protokol kesehatan. “Pemerintah tidak akan mampu menangani penyebaran Covid-19, apabila masyarakatnya tidak bisa protektif dan pemerintah juga menganjurkan supaya tetap produktif, meski di tengah pandemi khususnya para wanita supaya tidak berhenti berkarya dan terus membangkitkan keterampilannya,” jelasnya.
Selain itu, Narti juga mengapresiasi seminar kewanitaan LDII Lamongan ini. “Acara ini sangat bagus dan luar biasa. Ini merupakan suatu action, yang mana di tengah pandemi ini, kita sebagai perempuan tidak boleh berpangku tangan di rumah saja, tetapi harus bisa membaca wacana dan situasi yang ada di khalayak umum,” ujar Narti.
Ia berharap, wanita LDII Lamongan mampu menciptakan bursa usaha yang dapat dikembangkan sehingga bisa membantu warganya yang kurang mampu dan dapat memfasilitasi mereka yang ingin memiliki usaha. (Kartono/Faqih Lines).