ASMA adalah keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan. Penyempitan ini bersifat sementara.
Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka saluran pernapasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda.
Agonis reseptor beta-adrenergik digunakan dalam bentuk inhaler (obat hirup) atau sebagai nebulizer (untuk sesak napas yang sangat berat). Nebulizer mengarahkan udara atau oksigen dibawah tekanan melalui suatu larutan obat, sehingga menghasilkan kabut untuk dihirup oleh penderita.
Pengobatan asma juga bisa dilakukan dengan memberikan suntikan epinephrine atau terbutaline di bawah kulit dan aminophyllins theophylline melalui infus intravena.
Penderita yang mengalami serangan hebat dan tidak menunjukkan perbaikan terhadap pengobatan lainnya, bisa mendapatkan suntikan corticosteroid, biasanya secara intravena (melalui pembuluh darah).
Pada serangan asma yang berat biasanya kadar oksigen darahnya rendah, sehingga diberikan tambahan oksigen. Jika terjadi dehidrasi, mungkin perlu diberikan cairan intravena. Jika diduga terjadi infeksi, diberikan antibiotik.
Orang yang hidup dengan asma akan merasakan bahwa kualitas hidup juga akan terpengaruh. Asma bahkan dapat mengancam jiwa. Namun dengan mengetahui hal -hal yang diperlukan untuk mengatasinya, asma sebenarnya bisa dikelola.
Sebuah penelitian menunjukkan, berjemur di bawah paparan sinar matahari dapat meringankan penderita asma. Hasil penelitian tim di King”s College London mengatakan kurangnya asupan vitamin D yang diproduksi oleh tubuh saat berada di bawah sinar matahari- punya kaitan dengan makin buruknya penyakit asma pada seorang pasien.
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa vitamin dapat mengendalikan sistem kekebalan tubuh terkait asma yang aktif secara berlebihan. Meski demikian hingga sekarang belum ada uji coba penanganan pasien asma dengan pemberian vitamin D.
Menurut BBC, penderita asma selama ini sering ditemukan mengalami kesulitan bernapas ketika saluran pernapasan mereka mengalami peradangan, bengkak, dan menyempit. Sebagian besar orang menjalani pengobatan dengan pemberian steroid, namun obat-obatan jenis itu tidak bisa bekerja menyeluruh.
“Kami tahu orang dengan level vitamin D yang tinggi bisa lebih baik dalam mengontrol penyakit asmanya, keterkaitan antar faktor itu sangat jelas sekali,” kata peneliti bernama Prof Catherine Hawrylowicz.
Kelompok yang dipimpin Hawrylowicz sebelumnya tengah meneliti dampak vitamin terhadap senyawa kimia dalam tubuh yang disebut interleukin-17. Senyawa itu merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh dan membantu memerangi penyakit asma.
Namun senyawa interleukin-17 bisa menyebabkan persoalan ketika tingkat kandungannya menjadi cukup tinggi karena memberikan dampak yang kuat terhadap munculnya asma.
Dalam kajian yang dipublikasikan di Journal of Allergy and Clinical Immunology, mereka mengatakan Vitamin D mampu menurunkan tingkat interleukin-17 ketika vitamin dimasukkan pada sampel darah milik 28 pasien.
Tim yang dipimpin Prof Hawrylowicz saat ini tengah melakukan uji klinik untuk melihat apakah pemberian vitamin D kepada pasien bisa meringankan gejala asma.
Dalam uji klinik mereka akan melihat kondisi pasien yang tidak merespon pemberian steroid karena tubuh mereka memprodukis interleukin-17 tujuh kali lebih banyak ketimbang pasien lainnya.
Berikut adalah 10 tips mengelola asma untuk mengurangi derita yang disebabkan penyakit ini:
1. Tahu apa pemicu asma.
Asma dapat dipicu oleh beberapa hal yang berbeda. Setiap penderita umumnya memiliki pemicu yang spesifik. Itu sebab, pastikan untuk mengetahui apa pemicu spesifik asma Anda. Mengetahui pemicu berarti akan lebih mudah menghindari pemicu tersebut. Beberapa contoh dari pemicu asma antara lain serbuk sari, debu, polusi, aroma yang kuat, makanan, dan suhu ekstrim.
2. Mengurangi dan mengelola stres.
Stres adalah faktor lain yang dapat membuat asma lebih buruk. Untuk membantu mengelola stres, beberapa metode seperti pijat, meditasi, olahraga teratur, dan yoga dapat dicoba.
3. Menemukan olahraga yang cocok.
Latihan aerobik baik dilakukan oleh orang yang hidup dengan asma. Latihan ini meliputi joging atau berjalan di pagi hari. Namun, jangan berlebihan dalam melakukan olahraga. Olahraga berlebihan akan membuat tubuh kelelahan yang dapat memicu serangan asma. Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis dan intensitas latihan yang tepat.
4. Memelihara sanitasi yang baik di sekitar tempat tinggal.
Orang yang hidup dengan asma harus berupaya membuat lingkungan rumah sebersih mungkin. Pastikan kamar mandi bersih, tidak lembab, atau ditumbuhi jamur. Pastikan pula seluruh ruangan rumah mendapatkan ventilasi yang cukup.
5. Hindari semprotan insektisida.
Seorang penderita asma harus menghindari semprotan insektisida dan pestisida yang dapat mengganggu saluran pernapasan. Jika ingin membasmi serangga di rumah, gunakan cara lain selain menggunakan racun serangga. Semprotan racun serangga hanya akan memicu serangan asma
6. Tambahkan penyaring udara pada AC.
Debu bisa menjadi pemicu asma. Debu yang beterbangan saat AC dihidupkan bisa menjadi masalah tersendiri bagi penderita asma. Pastikan untuk memasang filter udara pada AC untuk mendapatkan udara yang bersih dari debu.
7. Lakukan latihan pernapasan.
Belajar bagaimana bernapas dalam-dalam juga dapat membantu mengatasi gangguan asma. Kesulitan bernapas merupakan salah satu dampak serangan asma dan belajar bagaimana mengelola masalah ini akan amat membantu.
8. Meningkatkan konsumsi makanan yang kaya vitamin A, B6, B12, Vitamin C, E, dan omega-3.
Membangun sistem kekebalan tubuh dengan makanan kaya nutrisi seperti disebutkan di atas akan membantu mengurangi derita dan tingkat kekambuhan asma.
9. Berhenti merokok dan jauhi asap rokok.
Asap rokok bisa menjadi pemicu asma. Jadi, berhentilah merokok dan jauhi asap rokok.
10. Hewan peliharaan.
Jika menderita asma, seseorang mungkin ingin memutuskan untuk tidak memelihara hewan peliharaan di rumah. Tetapi jika sudah terlanjur memilikinya, pastikan menjaga rumah bersih terutama dari bulu hewan peliharaan yang dapat memicu asma. //**