Assalamu alaikum Wr.Wb
Beberapa tahun yang lalu,sewaktu saya masih bekerja di salah satu perusahaan,saya sering ditugaskan keluar kota,dan saya senang sekali menjalankannya, karena membayangkan akan mendapatkan uang lebih dari perjalanan dinas yang saya jalankan.Bertugaspun menjadi semangat,karena bekal yang diberikan cukup dan tempat yang ditujupun menyenangkan, seperti Bali,Manado atau tempat wisata lainnya.Pulang dari perjalanan dinaspun membawa oleh oleh buah tangan untuk istri dan anak tercinta,sehingga kegembiraan selalu terbayang setiap saya mendapat tugas keluar kota.Saat ini saya sering menugaskan orang yang saya percaya untuk keluar kota,
mengurus keperluan kantor,tapi setiap kali saya menugaskan orang,maka terpikirkan dan beratnya harus menyediakan bekal yang cukup untuk orang yang saya tugaskan itu..Hmm..biasalah manusia,kalau harus mengeluarkan uang,mesti keluar pelitnya..Tapi apa ada sich kejadian ,dimana yang menugaskan sudah memberi bekal yang berlimpah dan lebih dari cukup,tapi yang ditugaskan malah malas malasan dan berat menjalankan tugasnya,selain itu dia ditugaskan ke tempat yang luar biasa indahnya,tapi masih ada yang malas?Rasanya tidak mungkin ya??Tapi Jawabannya ADA…Itulah kita manusia,ditugaskan oleh pemberi tugas kita yaitu Allah SWT menjadi Khalifah di muka bumi,dengan bekal yang lebih dari cukup,tapi kita tetap berat dan kadangkala malas menjalankanya, bahkan putus asa,padahal tempat tujuannya adalah Surga yang kekal….
Dengan kita lahir kedunia,berarti kita sudah dibekali lebih dari cukup menjadi khalifah di muka bumi,dan diberi bekal juga untuk menghadapNya kelak kemudian hari.Tidak mungkin Allah menugaskan kita tanpa memberi bekal yang cukup menjadi khalifahNya dan menempuh perjalanan panjang menghadapNya, namun kita sering tidak menyadari.Padahal tempat yang kita tujupun bukan sekedar Bali,Hawai,atau Surga dunia lainnya,tapi Surga Abadi,kenapa kita masih malas dan tidak semangat yah…??itulah kebodohan manusia,telah mau menerima amanat,tapi malas menjalankannya.
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,”
(QS.33:72) s:Ahzab ayat 72
Kita harus memanfaatkan sebesarnya kemampuan yang diberikan ALLAH.Akal dan jasad kita ini betul betul modal besar yang tidak ada duanya.Dengan akal dan jasad yang sempurna akan membuat manusia menjadi khalifah yang luar biasa.Kita dapat bekerja,amal sholeh,berbuat baik dan meningkatkan sorga kita. Jadi selama kita punya modal ini jangan pernah frustasi.Burung menjadi contoh bagi Nabi SAW untuk kita manusia.Kalau kita tawakal pada Allah,maka Allah akan memberi rezeki,seperti memberi rezeki pada burung.pergi pagi dan pulangnya sudah kenyang.Rasanya Tidak ada atau belum pernah liat ,ada burung frustasi cari makan tidak dapat ,kemudian gantung diri.Padahal mungkin tidak jarang burung tidak dapat memberi makan anaknya.Pergi juga tidak tahu mau kemana dan dapat atau tidaknyapun belum tau,namun burung tawakal pada Allah.
Kalau orang bodoh,akan ber senang senang di perjalanan,tapi orang yang pintar itu bersenang di tempat tujuan.Kadangkala kita juga tidak sadar,kita senang membawa bekal sendirian,untuk menempuh perjalanan panjang kita menghadapNya. Padahal kita bisa menitipkan bekal kita ke orang lain atau tempat lain,menitipkan bekal kita di Mesjid,menitipkan bekal kita pada orang miskin,menititipkan pada orang yang menganiaya kita,merasani kita,orang yang tidak membayar hutang kita.Semua itu akan dibayarkan nanti di akhirat dengan pahala orang tersebut.Dan kita juga supaya berdoa agar tidak kepayahan membawa perbekalan orang lain.Mudah mudahan perjalanan kita nyaman,dan bekal yang kita bawa cukup untuk menghadapNya. Amin.
Wassalamu Alaikum Wr.Wb
Oleh:Tito Irawan