Surakarta (23/12). Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengukuhkan guru besar baru Fakultas Teknik yang berlangsung dalam Sidang Terbuka Senat Akademik UNS di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram, pada Jumat (20/12). Guru besar baru dalam bidang ilmu Kepakaran Konstruksi Jalan ialah Ary Setyawan yang merupakan guru besar ke-30 di Fakultas Teknik dan ke-327 di UNS.
Pada pidato inaugurasi, Ary menyampaikan ceramah ilmiah bertajuk “Inovasi Teknologi untuk Jalan Mantap Berkelanjutan”. Ary merupakan Insinyur Sipil yang telah berkarya lebih dari 33 tahun dalam bidang teknik sipil. Pengalamannya melibatkan keilmuan material jalan raya, infrastruktur, lingkungan, rehabilitasi, dan pemeliharaan jalan.
Sederet pengalaman tersebut menghasilkan beberapa inovasi yang ia kembangkan. Pertama Ary mengembangkan perkerasan semi lentur dan alat penimbang kendaraan yang sedang berjalan sebagai solusi kontruksi jalan tahan beban berlebih.
“Perkerasan semi fleksibel terdiri atas lapisan aspal berpori berukuran tunggal yang diletakkan dengan paver aspal tradisional. Perkerasan ini menghasilkan kombinasi kualitas seperti daya dukung statis yang tinggi, ketahanan aus, daya tahan, kemudahan lalu lintas, dan kemungkinan aplikasi pada semua sub-dasar padat,” tutur dosen bergabung dalam Pusat Pengkajian Kebijakan Daerah dan Kelembagaan (PPKDK) dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS.
Inovasi kedua adalah alat penimbang berat kendaraan yang sedang berjalan menggunakan serat optik, yang merupakan salah satu jenis sensor Weight in Motion (WIM). Pengembangan terus dilakukan untuk mengetahui kecepatan dan konfigurasi roda kendaraan.
Ary menilai, hasil prototipe ini sudah siap diproduksi secara masal dan dapat diaplikasikan di seluruh ruas jalan di Indonesia. “Inovasi ini adalah membuat paduan antara jalan lentur dan beton yang saya sebut sebagai perkerasan semi lentur,” kata Ary yang juga Wakil Ketua DPW LDII Jawa Tengah.
Inovasi ketiga adalah inovasi terkait konstruksi ramah lingkungan. Ary menginisiasi aspal alami berbahan getah damar dengan nama Daspahlt serta penggunaan cangkang sawit sebagai pengganti bahan bakar diesel. “Bioaspal dari getah damar dapat menjadi bahan aspal terbarukan untuk konstruksi jalan. Pembuatannya dengan memodifikasi jabung yang dicampur dengan puing bata merah giling dan minyak goreng berkualitas rendah,” jelasnya.
Inovasi keempat adalah cangkang sawit yang digunakan sebagai pengganti bahan bakar diesel untuk memanaskan agregat dan aspal dalam Aspal Mixing Plant (AMP). Menurutnya, gasifikasi bahan alam ini menjadi pilihan menarik, karena dapat menghasilkan gas mempan bakar yang komponen utamanya adalah CO dan H2.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa gasifikasi 40-45 kg cangkang sawit dapat menghasilkan gas sebanyak 70-75Nm3 dengan nilai kalor bakar gas sebesar 5,50–5,80MJ/Nm3. Jumlah kalor tersebut dapat memanaskan agregat sampai suhu 145-160 derajat Celcius. “Panasnya berguna untuk produksi 1 ton Hot-Mix Aspahlt (HMA), menurunkan emisi CO2 ekuivalen sebanyak 40 persen bila dibanding dengan penggunaan bahan bakar minyak. Penurunan emisi CO2 ini karena cangkang sawit sebagai biomassa dipandang bersifat carbon neutral,” ujarnya.
Kelima, inovasi terakhir adalah alat ukur maturitas beton menggunakan Internet of Things (IoT). Pengembangan alat ini melalui riset UNS dalam program Kedaireka 2023 yang bekerja sama dengan PT Hutama Karya. “Produk ini diharapkan dapat digunakan di semua proyek sebagai solusi pengujian untuk beton yang efektif secara metode dan efisien secara waktu dan biaya, serta mampu menjadi market leader untuk produk pengujian beton di Indonesia,” harapnya.
Ary Setyawan juga tercatat sebagai anggota Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI) serta Himpunan Ahli Pemeliharaan Bangunan Gedung Indonesia (HAPBI). Gelar Sarjana Teknik Sipil UNS diraih pada 1991. Pada 1998, ia memperoleh gelar Master of Science Engineering di Institute for Transport Studies, Leeds University, United Kingdom. Serta pada 2003 memperoleh gelar Ph.D. dari Civil Engineering Department, Leeds University, United Kingdom.
Pengukuhan Ary Setyawan bertepatan dengan Hari Jalan Nasional 2024 yang diperingati setiap 20 Desember, menjadi momentum spesial karena pakar konstruksi jalan di Indonesia bertambah dan lahir dari UNS.