Makassar (14/3). Generasi penerus harus memiliki karakter profesional religius, terutama di lingkungan kampus. Mahasiswa jangan lalai, malas dan santai dalam menyelesaikan studi. Jangan pula terpengaruh dengan pergaulan yang tidak sehat dan hal-hal yang negatif. LDII berkomitmen untuk rutin mengadakan pengajian guna membentengi mahasiswa dari pengaruh negatif tersebut.
Hal itu ditegaskan Ketua DPW LDII Sulsel, H. Asdar Mattiro dalam acara Temu Dosen dan Mahasiswa LDII se-Sulsel di Masjid Nurul Huda, Kota Makassar, 9/3. Pengajian yang diadakan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan DPD LDII Kota Makassar itu diikuti ratusan mahasiswa dan dosen dan dirangkaikan dengan buka puasa bersama.
Pengajian mahasiswa LDII se-Sulsel ini dihadiri kurang lebih 300 orang. Selain itu, acara juga diadakan secara daring, yang memungkinkan partisipasi dari daerah lain, termasuk Jakarta. “Kami mengumpulkan SDM-SDM pemuda LDII, khususnya mahasiswa yang ada di Sulawesi Selatan. Dalam pengajian ini, kami bahas bagaimana cara mahasiswa bisa sukses di dunia dan akhirat,” kata Asdar.
Asdar menyampaikan pengajian ini rencananya bakal dilaksanakan secara bergilir dari kampus ke kampus. Misalnya, jika pengajian dilaksanakan di Universitas Hasanuddin (Unhas), acara ini akan terbuka untuk umum, namun mahasiswa LDII diharapkan untuk hadir sebagai peserta utama. “Harapannya, dengan pengajian rutin ini, mahasiswa bisa lebih fokus menyelesaikan kuliahnya dan siap mandiri dengan memiliki pekerjaan atau bisnis yang dapat membantu orang tua,” jelas dia.
Pengajian ini juga membahas pentingnya wawasan organisasi dalam membangun komunitas yang terarah. Organisasi diharapkan dapat menjadi kontrol bagi anggotanya, memastikan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan tetap dalam koridor yang positif untuk bangsa. Melalui organisasi, para mahasiswa diharapkan dapat berperan lebih besar dalam pembangunan bangsa dan negara.
Pada kesempatan itu, LDII juga memberikan dukungan penuh terhadap program Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM), yang memungkinkan mahasiswa untuk mendalami ilmu agama sekaligus menyelesaikan kuliah mereka. Diharapkan, setelah lulus, mahasiswa LDII tidak hanya menjadi sarjana yang berkompeten di bidangnya, tetapi juga menjadi mubaligh yang dapat menyebarkan kebaikan kepada masyarakat. Dengan demikian, ujar Asdar, mahasiswa LDII akan memiliki karakter yang profesional religius serta dapat berkiprah secara positif di tengah masyarakat.
Oleh: Mujahidin (contributor) / rully kuswahyudi (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng