Serang (9/3). DPW LDII Provinsi Banten mengikuti Kajian Ilmu Falak Tematik Angkatan ke-10 yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo secara daring, pada Sabtu (22/2). Mengikuti dari studio mini gedung DPW LDII Banten, kajian ini untuk meningkatkan kompetensi tim falakiyah DPW LDII Banten.
Acara dibuka oleh pengurus Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah dan mahasiswa UIN Walisongo. Dalam sambutannya, Nuril Fathoni Hamas menekankan pentingnya kajian ini dalam meningkatkan kompetensi tim falakiyah dalam hisab dan rukyat.
Kajian ini diikuti oleh perwakilan peserta dari 38 titik di berbagai kabupaten/kota di Indonesia. Dari DPW LDII Banten, hadir Egie Pratama Zulkarnain dan Muhammad Kosasih sebagai perwakilan Tim Falakiyah.
Menurut Egie, pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan akurasi hisab dan rukyat yang menjadi kebutuhan umat Islam. “Kajian ini membantu memperdalam pemahaman dan keterampilan dalam menentukan awal bulan hijriah secara lebih akurat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kosasih menambahkan bahwa forum ini juga menjadi wadah bagi tim falakiyah se-Banten untuk bertukar pengalaman, serta berbagi informasi terkait sarana dan prasarana (sarpras) yang digunakan dalam hisab dan rukyat. “Melalui pertemuan ini, kami dapat saling belajar dan menyempurnakan metode maupun sarpras yang digunakan,” katanya.
Ketua DPW LDII Banten, Dimo Tono Sumito menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari persiapan menjelang bulan Ramadan. “Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tim falakiyah dalam melakukan hisab dan rukyat, sehingga dapat memberikan manfaat bagi umat,” ujarnya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan tim falakiyah semakin profesional dalam melakukan hisab dan rukyat serta mampu menghadapi tantangan di era modern. Kajian Ilmu Falak Tematik Angkatan ke-10 yang diselenggarakan oleh UIN Walisongo ini merupakan langkah strategis, dalam meningkatkan kompetensi tim falakiyah agar lebih efektif dan akurat dalam menentukan awal bulan hijriah.